Wagub Bali: Kurang Terpal dan MCK di Pengungsian Gunung Agung

Wagub Bali: Kurang Terpal dan MCK di Pengungsian Gunung Agung

Denita Matondang - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 14:14 WIB
Gunung Agung (Dok. Antara Foto/Nyoman Budhiana)
Jakarta - Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menyebut evakuasi warga yang masuk kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung sudah berjalan. Namun masih dibutuhkan terpal dan MCK di tempat pengungsian.

"Kondisi masyarakat pasca-asap tebal sudah mulai evakuasi di daerah aman. Di Karangasem, Bangli, Buleleng, Klungkung," ujar Sudikerta dalam teleconference koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017).

Pihak Pemprov Bali juga berkoordinasi dengan kementerian/pihak terkait penanganan kondisi Gunung Agung. Termasuk berkoordinasi soal kebutuhan di tempat pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang ada di beberapa titik terkendala kurang terpal membuat penampungan dan MCK," sambung Sudikerta.

Sedangkan stok kebutuhan pangan bagi warga yang mengungsi sudah disiapkan sekitar 700 ton. Jumlah ini akan ditambah guna mengantisipasi bertambahnya jumlah pengungsi.

 Teleconference untuk koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017). Telekonferensi untuk koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017). Foto: Denita Matondang/detikcom


Status Gunung Agung di Karangasem, Bali, yang meningkat dari Siaga menjadi Awas membuat warga di radius 10 km harus mengungsi. BNPB menetapkan tiga lokasi rawan bencana, yakni:

- Kawasan Rawan Bencana III: Bahaya dari landaan awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu.

Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Duda Utara, Amertha Buana, dan Desa Sebudi.

- Kawasan Rawan Bencana II: Bahaya dari awan panas, aliran lava, lahar, lontaran material, dan batu pijar.

Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Sebudi, Jungutan, Duda Timur, Sibetan, Macang, Budakeling, Bebandem, Ban, Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, Dukuh, Tulamben, Peringsari, Muncan, Selat, Ababi, dan Desa Menanga.

-Kawasan Rawan Bencana I: Bahaya dari landaan lahar dan kemungkinan perluasan awan panas. (fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads