"Kondisi masyarakat pasca-asap tebal sudah mulai evakuasi di daerah aman. Di Karangasem, Bangli, Buleleng, Klungkung," ujar Sudikerta dalam teleconference koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017).
Pihak Pemprov Bali juga berkoordinasi dengan kementerian/pihak terkait penanganan kondisi Gunung Agung. Termasuk berkoordinasi soal kebutuhan di tempat pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan stok kebutuhan pangan bagi warga yang mengungsi sudah disiapkan sekitar 700 ton. Jumlah ini akan ditambah guna mengantisipasi bertambahnya jumlah pengungsi.
Telekonferensi untuk koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017). Foto: Denita Matondang/detikcom |
Status Gunung Agung di Karangasem, Bali, yang meningkat dari Siaga menjadi Awas membuat warga di radius 10 km harus mengungsi. BNPB menetapkan tiga lokasi rawan bencana, yakni:
- Kawasan Rawan Bencana III: Bahaya dari landaan awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu.
Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Duda Utara, Amertha Buana, dan Desa Sebudi.
- Kawasan Rawan Bencana II: Bahaya dari awan panas, aliran lava, lahar, lontaran material, dan batu pijar.
Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Sebudi, Jungutan, Duda Timur, Sibetan, Macang, Budakeling, Bebandem, Ban, Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, Dukuh, Tulamben, Peringsari, Muncan, Selat, Ababi, dan Desa Menanga.
-Kawasan Rawan Bencana I: Bahaya dari landaan lahar dan kemungkinan perluasan awan panas. (fdn/fdn)












































Telekonferensi untuk koordinasi terkait kondisi Gunung Agung di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017). Foto: Denita Matondang/detikcom