"Bahayanya awan panas temperatur 800 derajat Celsius. Kalau lava penuh di kawah, dia dapat keluar dari lereng bisa menimbulkan awan panas atau aliran lava dengan temperatur 1.200 derajat Celsius," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017).
Lava, dijelaskan Sutopo, dapat menuruni lereng. Tapi bisa juga melontar vertikal saat letusan eksplosif karena dorongan energi dari bawah. Letusan ini juga diikuti batu pijar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini data soal Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung:
- Kawasan Rawan Bencana III: Bahaya dari landaan awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu.
Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Duda Utara, Amertha Buana, dan Desa Sebudi.
- Kawasan Rawan Bencana II: Bahaya dari awan panas, aliran lava, lahar, lontaran material, dan batu pijar.
Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Sebudi, Jungutan, Duda Timur, Sibetan, Macang, Budakeling, Bebandem, Ban, Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, Dukuh, Tulamben, Peringsari, Muncan, Selat, Ababi, dan Desa Menanga.
-Kawasan Rawan Bencana I: Bahaya dari landaan lahar dan kemungkinan perluasan awan panas.
Kawasan ini mencakup daerah-daerah sekitar sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Agung. (fdn/tor)











































