Sangat jauh bila dibandingkan dengan masyarakat Hongkong yang mencapai 6.880 langkah per harinya. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menaruh perhatian serius agar lebih banyak warga di Kota Semarang yang mau berjalan kaki.
Menurutnya, dengan merubah kultur masyarakat, hal itu dapat mengurangi potensi kemacetan yang terjadi di kota-kota besar seperti Kota Semarang. Dalam upaya tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini pun terus melakukan revitalisasi serta penambahan jalur pedestrian di Kota Semarang. Tujuannya agar pejalan kaki dapat lebih nyaman saat bepergian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya-upaya memanjakan pejalan kaki di Kota Semarang ini mendapat respon positif dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari lembaga nirlaba ITDP (Institute For Transformation and Development Policy) Indonesia.
Kota Semarang disebut ITDP sebagai satu dari 5 kota di Indonesia yang paling ramah pejalan kaki. Kota Semarang sendiri bersanding dengan kota-kota lain di Indonesia, seperti Bogor, Solo, Malang, dan Jambi.
Masuknya Kota Semarang sebagai salah satu yang terbaik, karena lengkapnya 'street furniture' di jalur pedestrian seperti pot bunga, taman, kursi, dan lampu untuk memberi kenyamanan bagi pejalan kaki.
Sejumlah ruas jalan di Kota Semarang yang menjadi contoh diantaranya adalah jalur pedestrian di Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Madukoro, serta Jalan Imam Bonjol Semarang.
Bahkan untuk membuat pejalan kaki semakin betah, sambung Hendi, pihaknya bahkan menambahkan layanan jaringan wifi gratis di sejumlah titik di Kota Semarang. Totalnya ada 120 titik hotspot internet yang dipasang di jalur pedestrian.
"Jadi untuk pejalan kaki yang mau duduk-duduk di kursi, kita sediakan Wi-Fi gratis untuk lebih nyaman," ungkap Hendi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyebutkan jika pada tahun 2017 ini tidak kurang dari 6000 meter jalur pedestrian baru dibangun di Kota Semarang.
Angka tersebut merupakan lompatan yang sangat besar bila dibandingkan total jalur pedestrian Kota Semarang pada 2016 yang hanya berkisar 3.000 meter.
"Dan sesuai arahan Pak Wali, jalur pedestrian yang dibangun kita buat semenarik mungkin, serta seaman dan senyaman mungkin agar bisa merangsang masyarakat untuk mau berjalan kaki," jelas Iswar. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini