"Hujan abu vulkanik tipis dari erupsi Gunung Agung sudah jatuh di Kota Mataram NTB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun twitternya, Minggu (26/11/2017).
BPBD NTB dan instansi lain sudah menyiapkan ratusan ribu masker. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat dihimbau menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah. BPBD NTB dan instansi lain menyiapkan 500.000 lembar masker," ujar Sutopo.
Hingga pukul 11.59 WITA, erupsi Gunung Agung, Bali, masih terus berlangsung. Erupsi menerus dengan kolom abu vulkanik hingga ketinggian 3.000 meter dari kawah.
Saat ini status Gunung Agung masih dalam Siaga (level 3). Dalam status ini, rekomendasi di dalam radius 6-7,5 km dari puncak kawah harus tidak ada aktivitas masyarakat.
Sejak erupsi freatik pertama pada Sabtu (25/11) pukul 17.30 WITA dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak kawah, kemudian disusul erupsi secara beruntun. Erupsi dilaporkan masih terjadi pada Sabtu (25/11) pukul 23.00 WITA.
"Selanjutnya pada Minggu (26/11) pukul 05.05 WITa terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter," sambungnya.
Pada pukul 05.45 WITA ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter. Pada pukul 06.20 WITA tinggi erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 Km/jam.
"Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok. Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin," tuturnya. (jbr/idh)