Kadis Pariwisata: Tak Semua Penerbangan ke Bali Batal

Kadis Pariwisata: Tak Semua Penerbangan ke Bali Batal

Prins David Saut - detikNews
Minggu, 26 Nov 2017 09:09 WIB
Kadis Pariwisata: Tak Semua Penerbangan ke Bali Batal
Gunung Agung erupsi. Foto: Istimewa (dok. BNPB)
Jakarta - Sedikitnya 17 penerbangan dari dan ke Bali dibatalkan atau dialihkan tadi malam akibat erupsi Gunung Agung, Karangasem. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra, berharap maskapai menyediakan hotel untuk para tamunya hingga ada penerbangan berikutnya.

"Artinya maskapai sudah menyiapkan hotel untuk para penumpangnya yang dibatalkan. Jadi, kita harapkan (maskapai) yang lain melakukan hal sama," kata Yuniartha di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jl Raya Airport, Badung, Bali, Minggu (26/11/2017) dini hari.

Diketahui maskapai JetStar dan Virgin Air memberikan penginapan kepada para penumpangnya yang dibatalkan. Sementara penumpang KLM dan AirAsia yang dibatalkan penerbangannya harus mandiri mencari penginapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak semua airline batal ke Bali. Ada yang tidak dapat hotel dan ada mereka yang sudah dapat hotel," ujar Yuniartha.

Yuniartha menambahkan, maskapai yang membatalkan penerbangan juga diimbau untuk berkoordinasi dengan pihak imigrasi. Sehingga para penumpang yang visanya telah habis diberikan kemudahan ketika akan terbang kembali ke negara asalnya masing-masing.

"Maskapai yang membatalkan harus menyediakan hotel bagi penumpang mereka, dan teman imigrasi tentu memiliki kebijaksanaan terkait hal ini sampai pesawat mereka datang dan berangkat," ucap Yuniartha.

Yuniartha berharap Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak sampai tutup karena erupsi Gunung Agung. Namun jika terpaksa tutup, maka penanganan turis asing yang batal pulang akan dilakukan.

"Kita melihat perkembangan ke depan seperti apa dan mudah-mudahan tidak sampai menutup airport. Kalaupun terjadi (penutupan bandara), nanti ada penanganan yang bisa kita lakukan," kata Yuniartha.

Penanganan tersebut berupa aktivasi bandara sekitar Bali yang disiapkan untuk turis asing pulang dan transportasinya ke bandara tersebut. Namun hingga pagi ini, Bandara Ngurah Rai masih beroperasi normal dengan wilayah udara yang juga masih aman dari debu vulkanik.

"Kita antisipasi terhadap wisatawan dan sudah bicara dengan stakeholders dan instansi lainnya. Tidak sampai berbicara Gunung Agung karena kita hanya penanganan turis," ujar Yuniartha.

Sementara untuk para turis yang masih berlibur di Bali, Yuniartha berharap mereka tidak nekat masuk ke zona merah yakni radius 6 Km dan sektoral 7,5 Km dari kawah Gunung Agung. Sementara obyek wisata di luar zona merah disebut Yuniartha aman untuk dikunjungi.

"Untuk turis ya jangan mendekat ke Gunung Agung, dan ini masih level III siaga, belum merah. 7,5 kilometer sektoral dan 6 kilometer itu saja yang tutup, (obyek wisata) yang lain masih (aman)," ucap Yuniartha.

"Peristiwa ini semua kesulitan karena tak ada yang bisa tahu membaca alam. Belum lagi Gunung Agung ini berbeda dengan yang lain, karena ini bencana alam maka kita ikuti apa kata mereka (PVMBG) karena ahlinya," pungkasnya. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads