"Pascaerupsi, sekitar pukul 21.30 WITA, hujan abu tipis jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Agung khususnya di sektor baratdaya seperti Desa Besakih, dusun-dusun di bagian atas Desa Pempatan dan Desa Temukus," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/11/2017).
Abu vulkanik ini terlihat jelas di kaca-kaca mobil atau menempel di kendaraan. Abu ini berasal dari erupsi freatik Gunung Agung terjadi sekitar pukul 17.30 WITA.
Terpantau kepulan abu tebal dengan kolom abu setinggi 1.500 meter dari kawah yang condong ke arah barat daya.
"Hingga pukul 23.00 WITA, asap dan abu vulkanik masih terpantau keluar dari kawah. Hasil analisis dari Satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik mengarah ke baratdaya sesuai dengan arah angin," terang Sutopo.
Warga dari dusun-dusun di Desa Besakih dan Desa Pempatan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem yang terdampak dari hujan abu tipis segera melakukan evakuasi mandiri menuju ke arah selatan.
Mereka menggunakan sepeda motor, mobil pikap, dan kendaraan lain. Dua truk Basarnas juga membantu evakuasi warga
Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali, Sabtu (25/11/2017) Foto: Istimewa |
Sementara itu, dampak erupsi freatik Gunung Agung juga menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan. Sebanyak 8 kedatangan penerbangan internasional dibatalkan dan 13 keberangkatan penerbangan internasional dibatalkan.
"Adanya pembatalan beberapa penerbangan adalah merupakan inisiatif dari maskapai penerbangan masing-masing dengan alasan keselamatan penerbangan. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali masih normal, namun beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Bali karena alasan keselematan penerbangan," papar Sutopo. (fdn/fdn)












































Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali, Sabtu (25/11/2017) Foto: Istimewa