Gejolak Munaslub, DPP Golkar Gelar Rapat Tertutup Bareng Ketua DPD I

Jakarta - DPP Partai Golkar mengumpulkan seluruh ketua DPD I se-Indonesia. Pertemuan berlangsung tertutup di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.

Pantauan detikcom, sejumlah pengurus DPP Golkar hadir di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017). Mereka yang hadir di antaranya Plt Ketum Golkar Idrus Marham, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid, Bendahara Umum Robert J Kardinal, dan Ketua DPP Rambe Kamarul Zaman.

Pengurus DPP kemudian menggelar pertemuan tertutup dengan pengurus DPD I. Pertemuan ini salah satunya bertujuan menyampaikan hasil rapat pleno partai Golkar.

"Hari ini adalah pertemuan DPP Golkar dan DPD Partai Golkar se-Indonesia. Sebelumnya kita sudah melakukan pertemuan dengan ketua umum dan sekjen. Kemarin kita sudah bertemu juga dengan seluruh jajaran dewan pembina," ujar Idrus sebelum pertemuan.

Foto: DPP Partai Golkar mengumpulkan seluruh ketua DPD I se-Indonesia. (Dwi Andayani-detikcom)

Idrus mengatakan partainya hingga kini tetap solid. Dia menyebut Golkar selalu kompak dalam menghdapi berbagai masalah yang menimpa partai.

"Partai Golkar tetap solid, Partai Golkar senantiasa bersama dalam menghadapi masalah, dan juga kita pastikan seluruh kegiatan Partai Golkar tetap jalan," imbuhnya.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung sebelumnya meminta DPD yang mendorong Munaslub segera berkonsolidasi. Munaslub menurutnya harus digelar akhir tahun ini.

Sedangkan JK juga meminta agar Golkar menggelar munaslub untuk mencari pengganti Novanto yang terseret dalam kasus korupsi e-KTP.

Sementara Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengingatkan pengurus dan kader tidak bergerak di luar aturan partai. Gerakan di luar sistem partai berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Saya sampaikan, meminta semua kader Partai Golkar bersatu dan menghormati keputusan rapat pleno partai dan tidak melakukan pembicaraan sendiri-sendiri berdasarkan kepentingan masing-masing. Kalau semua masing-masing bergerak sendiri-sendiri Partai Golkar pecah," kata Ical. (nvl/fdn)