"Karena penasaran, ditanya itu anaknya, siapa saja yang kena, terus ternyata dia cerita korbannya ada tiga anak," kata salah satu orang tua korban Jumadi di kediamannya, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/11/2017).
Dari keterangan anaknya, oknum guru tersebut diduga lima kali melakukan pencabulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumadi bersama orang tua korban lainnya sempat menanyakan ke pihak sekolah. Namun pihak sekolah tidak merespons aduan dugaan pelecehan tersebut dengan alasan guru tersebut sudah dipindahtugaskan. Orang tua korban kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.
"Karena tidak ada respons, kita lapor ke polisi. Baru kemarin kita lapor. Kita juga sudah melakukan visum anaknya itu kemarin. Nanti hari Senin kita datang lagi ke RS Polri untuk konseling agar tidak trauma," ujar Jumadi.
Sementara itu, di tempat yang sama, komisioner KPAI Jasra Putra menyatakan prihatin atas kasus tersebut.
"Di Hari Guru Nasional ini, kita sangat berduka. Kekerasan yang menimpa anak di satuan pendidikan terus terjadi. Kali ini korban berjumlah tiga dari dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum guru olahraga itu," kata Jasra Putra saat berkunjung ke rumah korban.
KPAI mendesak polisi cepat menangani kasus dugaan pencabulan ini dan menangkap pelaku.
"Saya sudah koordinasi dengan tiga keluarga korban sudah bertemu dan mendengarkan langkah-langkah hukum dari ketiga keluarga korban ini. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kanit PPA Polres Jakarta Timur untuk segera menyelesaikan kasus ini. Kita berharap pelaku ini segera ditangkap oleh polisi kalau bukti-bukti sudah cukup," kata Jasra. (ibh/fdn)











































