.webp)
Ada sekitar 1.000 kartu yang dibagikan. Uang yang ada di tiap kartu sebesar Rp 1.890.000. Jokowi mengatakan, jika ada kelebihan APBN, ada kemungkinan jumlah dana di 'kartu sakti' tersebut ditambah.
"Nanti tahun depan ditransfer Rp 1.890.000 lagi. Nanti kalau ada kelebihan di APBN ditambah lagi nanti," kata Jokowi di Gedung Serbaguna Manunggal Langkat Berseri, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (24/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup ndak?" tambah Jokowi.
"Cukup," jawab warga serentak.
"Berarti nggak usah ditambah," canda Jokowi disambut tawa warga.
Sama dengan KIP, Jokowi juga mengingatkan warga penerima kartu PKH menggunakan uang tersebut dengan baik, terutama untuk pendidikan dan kesehatan keluarga.
"Jadi yang paling penting, uang yang ada diatur betul. Untuk apa? Yang penting dipakai untuk pendidikan anak, untuk gizi anak, dibelikan telur, ikan, hal-hal yang berkaitan dengan gizi anak. Karena anak-anak kita baik yang ada di kandungan harus diberi gizi, harus kuat," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan soal pentingnya gizi. Dia mengatakan, meski badannya kurus, gizinya tercukupi.
"Saya kurus-kurus gini tapi sehat. Karena orang tua saya dulu meski nggak punya, tapi yang namanya gizi diutamakan. Itu yang namanya orang tua yang baik, ya begitu," katanya.
Jokowi pun melarang jika uang itu digunakan untuk membeli rokok. "Tolong disampaikan yang baik pada suami kita. 'Pak, uang ini untuk pendidikan anak-anak kita, untuk membeli gizi anak kita, bukan untuk beli rokok,'" tambah Jokowi.
"Kalau ketahuan untuk beli rokok, kartunya akan dicabut. Aturan mainnya emang begitu. Ini aturan agar anak kita pintar dan pandai agar bisa bersaing dengan negara lain dan kita akan jadi negara maju, sejahtera," tambah Jokowi.
Di akhir acara, Jokowi mengingatkan warga, terutama pelajar, giat belajar dan tak lupa beribadah. "Saya titip belajar yang baik, yang giat, jangan lupa ibadah dan saya titip jangan lupa berolahraga biar sehat semuanya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini. (jor/aan)
