Tim Audit Investigasi Mabes Polri Awasi Penyelidikan Kasus Novel

Tim Audit Investigasi Mabes Polri Awasi Penyelidikan Kasus Novel

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Jumat, 24 Nov 2017 14:20 WIB
Foto: Nur Indah Fatmawati-detikcom
Jakarta - Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku penyiram air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dalam melakukan penyelidikan, Polda Metro diawasi tim audit investigasi Mabes Polri.

"Polda Metro di dalam pelaksanaan penyelidikan ini, kami diawasi oleh Mabes Polri dan tim audit investigasi Mabes Polri," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim audit investigasi ini dipimpin langsung oleh Kabid Propam Polri dan dibantu sejumlah jenderal bintang 1 dari Irwasum dan Bareskrim Polri. Mereka mengawasi dan mengontrol apakah penyelidikan yang dilakukan sudah tepat.

"Kenapa ada tim audit investigasi dari Mabes Polri? Ini untuk mengawasi, mengontrol apakah penyelidikan yang dilakukan sudah tepat," ujar Idham.

Dari proses penyelidikan, penyelidik sudah memeriksa saksi sebanyak 66 orang. Dari pemeriksaan saksi itu, Idham menyebut sudah ada sketsa terbaru terduga pelaku.

"Di dalam proses perjalanan proses penyelidikan, sudah kurang lebih 66 saksi yang kita periksa. Dari beberapa saksi yang kita lakukan pemeriksaan sejak 3 bulan ke belakang ini mengerucutlah pada 2 orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman terhadap korban," ungkap Idham.

Idham kemudian menunjukkan sketsa wajah 2 orang yang diduga sebagai pelaku penyiram air keras ke Novel. Kedua sketsa itu didapat dari keterangan saksi berinisial S dan SN.

"Saya memberi gambaran kepada rekan-rekan, yang pertama rekan-rekan sekalian ini informasi yang kita dapat dari saksi S. Kemudian yang kedua ini, yang tadi ini kita dapat dari saksi SN," ucap Idham.

Idham menyebut gambar itu didapat dari proses kerja sama serta bantuan dari Australian Federal Police (AFP) serta Inafis Mabes Polri.

Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras seusai menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Novel kini tengah menjalani perawatan di Singapura.

Dia menjalani operasi tahap pertama terhadap matanya pada Agustus 2017. Pada Oktober lalu, sebenarnya operasi tahap kedua direncanakan tetapi batal karena kondisi mata kiri Novel masih membutuhkan perawatan. (nvl/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads