Kisah Mata Palsu Abadi dari Kebon Jeruk

Kisah Mata Palsu Abadi dari Kebon Jeruk

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 23 Nov 2017 18:12 WIB
Abadi saat membuat bola mata palsu. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - Mata adalah jendela jiwa. Tapi tak sedikit orang yang kehilangan matanya karena satu dan lain hal.

Adalah Abadi Wijaya Karta Sutisna (29), pemuda yang berniat mengobati kegalauan hati orang-orang yang kehilangan mata sebelahnya. Dia kemudian bercerita alasan dia membuka praktik pembuatan mata palsu. Dia merasa iba ketika melihat anak kecil kehilangan mata sebelahnya.

"Sekitar 2008, pas kerjakan karya tugas akhir. Tersentuh. Bisa banyangkan rasanya, anak nggak punya mata, itu gimana rasanya. Kenapa saya nggak bikin mata palsu saja," kata Abadi saat ditemui di tempat praktiknya, Jalan Kompleks DPR II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abadi membuka tempat pembuatan mata palsu bernama Wijaya Protesa Mata. Dalam kios kecil itu, Abadi membuat sendiri mata palsu untuk pasien yang datang.

Abadi adalah lulusan Akademi Teknik Gigi Hang Tuah Mintoharjo pada 2009. Berbekal pelajaran saat kuliah, dia mendalami pembuatan mata palsu dengan akrilik setelah lulus.

"Saya tetap mendalami bidang mata palsu. Kemudian di-hire (rekrut) RS swasta pada 2009. Saya berkarier (di situ) sampai 2014. Setelah itu buka sendiri," ucap Abadi.
Abadi saat membuat bola mata palsu.Abadi saat membuat bola mata palsu. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Saat ditemui di lokasi, Abadi sedang mengerjakan pesanan mata palsu. Dia mengatakan tidak mudah mengerjakan mata palsu.

"Ini ada juga yang rijek, karena gagal. Jadi tidak bikin sehari jadi, tapi butuh waktu tiga hari. Sehari diperiksa, kemudian tunggu tiga hari," ujar Abadi.

Abadi tidak menyediakan stok langsung, tapi harus melakukan pengukuran mata. Dia mengukur posisi saat mata melirik, maupun terpejam.

Tak hanya itu, warna mata pun harus disesuaikan dengan aslinya. Penyesuaian warna itu tidak mudah karena warna sklera atau bagian putih sering berubah.

"Yang paling ideal itu diperiksa pukul 10.00 sampai 16.00 WIB. Itu warna aslinya. Kalau sore kan terkadang mata capek, jadi warnanya berubah," ucap Abadi.

Setelah pengukuran dilakukan, Abadi membuat mata palsu dengan cara dicetak. Mata palsu yang telah dicetak, berbentuk setengah lingkaran.
Mata palsu yang sudah dibuat oleh Abadi.Mata palsu yang sudah dibuat oleh Abadi. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Di Wijaya Protesa Mata, terpampang beberapa foto pemakai mata palsu. Diperlihatkan bagaimana penampakan sesudah dan sebelum menggunakan mata palsu.

Mata palsu dibuat persis mata asli. Tidak terlihat apakah mata tersebut merupakan mata palsu atau asli.

Namun mata palsu tidak bisa digunakan selamanya. Meski mata palsu bisa digunakan sampai enam tahun, pengecekan harus dilakukan setiap dua tahun.

"Saya sarankan kontrol dua tahun sekali untuk mengetahui apakah ada perubahan di rongga mata. Kalau misalkan sudah juling, berarti posisinya sudah tidak pas dan harus diganti," kata Abadi.

Abadi mematok harga mata palsu Rp 2.500.000. Dalam satu bulan, 15 sampai 20 pelanggan datang menemuinya.
Kisah Mata Palsu Abadi dari Kebon JerukSketsa yang dibuat oleh Abadi untuk membuat mata palsu. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Pelanggan yang datang harus berdasarkan rujukan dari rumah sakit. Rujukan itu menandakan bahwa mata pasien sudah bisa dipasangi mata palsu.

"Yang sudah operasi dua minggu. Mata pecah kemudian diangkat. Ada resume (dari dokter) sudah ada saran bisa dibuat mata palsu," ujar Abadi.

Namun, apabila pelanggan sudah lama menggunakan bola mata atau operasi, tidak perlu menggunakan surat dokter. "Minimal enam bulan sejak kejadian," ucap Abadi.
Kisah Mata Palsu Abadi dari Kebon JerukPlang nama lokasi praktik Abadi. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
(aik/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads