"Ya betul ini akan kita jadikan pilot project penanganan crisis dan disaster," ujar Idham usai peresmian Ruang CDMC di Polres Metro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/11/2017).
Sebagai pusat kendali, CDMC memiliki seluruh database di antaranya peta rawan bencana alam hingga kontak tokoh masyarakat dari kepala desa hingga camat di Kabupaten Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan saya akan minta Wakapolres dan Kabag Ops (di wilayah hukum) Polda Metro untuk datang ke Polres Bekasi sekarang, supaya belajar melihat yang jadi terobosan Polres Kabupaten Bekasi," paparnya.
Idham mengatakan, Polda Metro Jaya sendiri akan memiliki crisis management. Bertempat gedung baru, crisis management ini akan jadi pusat pengendalian bencana di Indonesia.
"Kebetulan bulan Desember nanti kita akan resmikan gedung baru, dan di lantai 23 nanti atas izin presiden akan dibangun crisis manajemen Republik Indonesia, sebagai negara besar kita satu-satunya negara yang belum punya crisis center, jadi kalau ada masalah bencana Presiden bingung mengendalikannya dari mana," paparnya.
Idham mengatakan Indonesia telah mengirimkan beberapa perwira TNI dan Polri untuk belajar ke Australia. Crisis center ini akan berada di bawah kendali Presiden.
![]() |
"Ini hanya kebetulan saja Polda punya tempat gedung di lantai 23. Tetapi pengendalian semua di bawah Presiden, Mendagri, dan Menko Polhukam," paparnya.
Di lokasi yang sama, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adisaputra mengatakan ide ruang CDMC berdasarkan UU Konflik Sosial dan Inpers Penanganan Keamanan Dalam Negeri. Implementasi dari kedua acuan menjadi pusat pengendalian manajemen konflik.
"Itu jadi semangat kita, kedua dalam penanganan bencana kita harus berpikir visioner, kenapa? Karena selama ini selalu bekerja masing-masing, nah sekarang kita bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan persoalan lebih cepat," paparnya.
Asep mengatakan dalam pengendaliannya CDMC di bawah komando bersama. Polisi akan menjadi leading sector jika ada konflik sosial, sementara jika terjadi bencana alam, leading sector akan dipegang TNI dan BPBD.
"Ini wadah kita semua, ke depan kita akan kembangkan ke dalam bentuk aplikasi," pungkasnya. (edo/jbr)