"Terkait pencalonan Ibu Khofifah Indar Parawansa dan Bapak Emil Dardak, saya menghormati sepenuhnya. Keduanya sahabat, Ibu Khofifah senior saya, Pak Emil sahabat sesama kepala daerah," ujar Anas kepada wartawan, Kamis (23/11/2017).
Namun Anas menolak bicara soal langkah politik Khofifah-Emil yang akan menjadi pesaingnya di Pilgub Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilkada ini ajang lima tahunan, yang jauh lebih penting dari itu adalah persahabatan yang akan berjalan selamanya. Presiden Joko Widodo juga berkali-kali berpesan kepada kita semua, janganlah pilkada ini merusak persaudaraan dan merenggangkan persahabatan," imbuh Anas.
Pilgub, menurutnya, harus dijadikan ajang untuk bertukar pandangan tentang pengembangan daerah. Paparan program harus diutamakan.
"Di dalam proses ini ada diskusi, paparan program, dan sebagainya. Dari situ kita saling belajar. Saya kira Jatim akan jadi role model bahwa pilkada ini adalah ajang ide, festival program. Pilkada menjadi festival inspirasi, bukan festival caci maki. Festival karya, bukan festival adu domba," katanya. (fdn/fdn)











































