"Ada beberapa guru yang turun (dari Banti) untuk dievakuasi karena mengalami teror dari KKB," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2017).
Rikwanto mengatakan tak ada lagi proses belajar mengajar di Desa Banti saat ini. Sekitar 100 siswa TK hingga SD menjalankan proses belajar di penampungan, di daerah Eme Neme Yauware.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rikwanto menjelaskan kegiatan bersekolah di Desa Banti terganggu pasca KKB melakukan penyanderaan. "Karena kurang lebih satu bulan lamanya mereka tidak mendapatkan (pelajaran) pasca terisolir," tuturnya.
Saat ini para warga Desa Banti dan Kimbely yang dievakuasi Satgas TNI-Polri ditempatkan di tenda-tenda dan aula gedung Graha Eme Neme Yahuware.
"Mereka tidur di lantai, dan layanan dapur umum yang belum memadai. Polda Papua telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Mimika agar pemerintah daerah serius memperhatikan warganya," sambung Rikwanto.
(aud/fdn)