Dipimpin Fadli Zon dan Diikuti Anang, Ini Hasil Kunker DPR ke Polandia

Dipimpin Fadli Zon dan Diikuti Anang, Ini Hasil Kunker DPR ke Polandia

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 23 Nov 2017 10:19 WIB
Delegasi DPR RI bersama Menteri Luar Negeri Polandia Joanna Wronecka. Foto: dok. Tim Fadli Zon
Jakarta - Delegasi DPR RI berkunjung ke Polandia. Ada sejumlah hal yang dibahas, di antaranya penguatan komitmen memberantas terorisme.

Delegasi DPR RI dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Kegiatan delegasi dimulai pada Senin (20/11/2017) dengan melakukan pertemuan terbatas dengan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan HE Mr Krzysztof Jurgiel di kantor Kementerian Pertanian Polandia. Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria (Gerindra) dan anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah ikut dalam pertemuan ini.


Dalam pertemuan tersebut, delegasi DPR menginginkan peningkatan kerja sama di berbagai bidang, terutama di bidang infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan pertahanan, dengan Polandia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin mengetahui lebih dalam bagaimana strategi pemerintah Polandia dalam meningkatkan sektor pertanian. Selain itu, pertemuan ini juga sebagai forum yang kondusif untuk mendiskusikan peluang-peluang yang mungkin terjalin dalam merealisasikan MoU pertanian yang sudah terbentuk," ungkap Fadli Zon dalam siaran pers kepada detikcom.

Krzysztof Jurgiel menyampaikan pentingnya membuka akses pasar Polandia di Indonesia. Keterbukaan pasar Indonesia menjadi kunci dalam menjalin hubungan kerja sama Indonesia-Polandia. Selain itu, Polandia menawarkan mesin pertanian yang berkualitas dan terbuka untuk dilakukan join investment.

Diskusi delegasi DPR dengan Menlu Polandia.Diskusi delegasi DPR dengan Menlu Polandia. (dok. Tim Fadli Zon)

Fadli, yang juga Ketua Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI), menyatakan pentingnya Indonesia menjalin kerja sama di bidang pertanian, khususnya dalam rangka pendidikan, riset, serta teknologi pertanian.

"Saya menyambut baik penawaran yang disampaikan Menteri Pertanian Polandia untuk membuka pasar ke Indonesia, salah satunya ekspor daging sapi ke Indonesia. Yang terpenting daging impor tersebut memenuhi tiga syarat, yaitu dagingnya halal, bebas dari penyakit kuku dan mulut, juga harganya bisa bersaing," ungkap Fadli.

"Saya kira harga daging sapi di Polandia masih tergolong murah dengan harga daging sekitar 2 sampai 3 dolar AS per kilogram. Ini sangat murah dan masuk akal daripada kita membeli daging sapi dari Australia atau Selandia Baru, yang mahal. Kita harus melakukan diversifikasi tujuan ekspor, termasuk juga bila kita membutuhkan impor," sambungnya.

Setelah bertemu Menteri Pertanian, delegasi menemui Menteri Luar Negeri Polandia Joanna Wronecka di Ruang Rapat Kementerian Luar Negeri, Warsawa, Selasa (21/11). Selain Anang dan Riza Patria, Dubes RI untuk Republik Polandia Peter F Gontha ikut dalam pertemuan ini.


Sejumlah isu yang dibicarakan bersama Menlu di antaranya bidang pertanian, pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Yang menjadi fokus utama dalam rapat terbatas tersebut adalah pemberian fasilitas bebas visa Schengen untuk Indonesia.

Fadli Zon mengharapkan dukungan Polandia terkait pemberian fasilitas bebas visa Schengen. "Dengan pemberian bebas visa, tentu saja akan mendorong investasi dan pariwisata. Juga akan meningkatkan people to people contacts," kata Fadli.

Untuk meningkatkan people to people contacts, sepanjang 1987-2015, Pemerintah RI telah memberikan program beasiswa Dharmasiswa kepada 395 mahasiswa untuk bidang studi bahasa Indonesia dan seni budaya pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk jangka waktu paling lama satu tahun.

Misalnya, untuk Tahun Ajaran 2015/2016, terdapat 36 pelajar Polandia yang memperoleh beasiswa dimaksud. Di samping program Dharmasiswa, pada 2011-2015, Pemerintah RI juga memberikan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada 6 pelajar/mahasiswa Polandia.

Dipimpin Fadli Zon dan Diikuti Anang, Ini Hasil Kunker DPR ke PolandiaFoto: dok. Tim Fadli Zon

Fadli juga berharap ke depan Indonesia dapat menjadikan Polandia sebagai negara dengan gateway product dan komoditas unggulan Indonesia untuk memasuki kawasan UE, khususnya Eropa Tengah. Selain itu, mendorong kerja sama maritim: ToT di bidang industri galangan kapal.

Kemudian, pada hari yang sama, delegasi bertemu dengan Wakil Ketua Sejm Ryszard Terkecki di Ruang Parlemen, Warsawa. Selain Anang dan Riza Patria, Biem Benjamin (Gerindra) serta Hari Kartana (Demokrat) mengikuti pertemuan ini. Ada juga perwakilan KBRI Hubertus Djatmiko.

Di sela pembicaraan mengenai penguatan diplomasi bilateral Indonesia-Polandia, Fadli Zon mengapresiasi sikap parlemen Uni Eropa yang mendukung resolusi untuk Myanmar. Indonesia-Polandia berkomitmen terus membantu menuntaskan krisis yang dialami warga etnis Rohingya di Myanmar dan berkomitmen melawan segala bentuk terorisme.

Fadli menyampaikan Indonesia adalah negara yang mengusulkan resolusi terhadap kasus Rohingya di Myanmar di sidang IPU kemarin. "Kami berterima kasih atas sikap parlemen Uni-Eropa yang mendukung keputusan IPU terkait Resolusi Konflik Rohingya, Myanmar," ujar Fadli.

Ini menjadi bukti bahwa Indonesia dan Polandia sama-sama memiliki komitmen kuat dalam melawan segala bentuk terorisme dan menghargai kebebasan HAM. "Saya berharap adanya dukungan yang lebih aktif lagi dalam kerja sama di forum-forum internasional, salah satunya dukungan pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022," ungkap Fadli Zon. (tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads