"Jadi teknisi matiin listrik, terus warganya ada yang nggak terima tuh. Iya dipukul, warga ada yang nggak terima," kata Panit Reskrim Polsek Kemayoran, Iptu Heri saat dihubungi detikcom, Kamis (23/11/2017).
Kata Heri, tidak ada adu jotos dalam peristiwa itu. Namun warga dan pihak pengelola sempat adu argumen hingga melakukan mediasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Heri, pihak pengelola mulai mematikan lampu pada Rabu (22/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Lalu warga tidak terima dan adu argumen dengan pengelola.
"Malam mulai jam sore pukul 17.00 WIB (listrik dimatikan), hanya adu argumen, terus reda pukul 01.00 WIB ya. Sejak dimatiin mulai, terus ada mediasi malam sama pengelola. Jadi sampai sekarang yang nggak bayar sama pengelola dimatiin," ujarnya.
Pemadaman listrik ini, kata Heri, tidak seluruhnya. Hanya 59 warga yang panel listriknya dimatikan.
"Nggak keseluruhan dimatiin, karena mereka bayar bukan ke pengelola, ke pihak lain pokoknya, grup warga gitu. Kemarin lebih kurang antara 59 warga (yang dimatiin)," tuturnya. (cim/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini