Kepala Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, Puguh Hadi Santoso menyayangkan keputusan Emil untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jatim 2018. Dia menilai progres pembangunan yang telah dirintis pasangan Bupati dan Wakil Bupati Emil Elestianto Dardak-Mochammad Nur Arifin di Trenggalek cukup bagus. Pihaknya khawatir proses pembangunan akan tersendat dan tidak tuntas sesuai harapan.
"Kalau dibilang setuju sebetulnya kurang setuju, karena kalau keinginan kami sebagai kepala desa, Pak Emil itu dua periode lah. Saya yakin kalau Pak Emil dua periode Trenggalek akan lebih baik," katanya, Rabu (22/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua bidang bagus, misalkan di desa itu ada permaslahan bencana atau apa, beliau langsung turun. Tapi bagaimanapun juga Pak Emil memang memiliki kecakapan, sehingga kalaupun memang maju di Jatim pasti akan tetap memikirkan Trenggalek," ujarnya.
Hal Senada juga disampaikan Kepala Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Mulyono. Pihaknya mengaku belum rela untuk melepas Emil maju di Pilgub Jatim 2018. Mulyono khawatir berbagai program pembangunan utamanya yang menyangkut wilayah Kecamatan Bandungan akan tersendat atau bahkan tidak dilanjutkan.
"Apalagi saat ini pemerintah daerah punya komitmen kuat untuk membangun kawasan wisata di Dompyong dan sekarang juga sudah mulai dirintis, jangan-jangan nanti ketika Pak Emil tidak di Trenggalek akan mandek," katanya.
Menurut Mulyono pembangunan yang selama ini dijalankan Emil dan Wakilnya Mochammad Nur Arifin cukup bagus. Dia berharap pembangunan tersebut bisa berjalan sempurna hingga masa kepemimpinannya di tahun 2021.
Sementara itu pendapat lebih keras disampaikan Kepala Desa Karangan, Tri Rohadi. Pihaknya terang-terangan menyatakan tidak sepakat apabila Emil maju sebagai calon Wakil Gubernur Jatim. Pihaknya menilai masih banyak program yang belum terealisasi dan terselesaikan.
"Di sini kan belum cukup kok mau ke timur (Surabaya), ya yang sini diselesaikan dulu lah," katanya.
Kades Senden, Khoiri juga menyatakan hal senada. "Kalau saya secara pribdi kurang setuju, menata Trenggalek baru mulai tertata kok ditinggal pergi, ibaratnya orang makan satu piring belum habis langsung ditinggal," kata Khoiri.
Khoiri berpendapat akan lebih lebih baik jika Emil menuntaskan masa tugasnya di Trenggalek sesuai dengan amanat rakyat hingga thun 2021 mendatang. Dengan demikian hasil yang didapatkan bisa maksimal. (bdh/nvl)











































