Kapolri: Penyanderaan di Papua Masalah Ekonomi, Bukan Ras

Kapolri: Penyanderaan di Papua Masalah Ekonomi, Bukan Ras

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 20 Nov 2017 12:51 WIB
Foto: Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai dinamika yang terjadi di Papua termasuk penyanderaan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) berpangkal dari persoalan ekonomi. Solusi untuk mengatasi hal tersebut juga harus dengan pendekatan ekonomi.

"Ya kasus di Papua dinamika juga, saya paham betul soal Papua karena saya mantan Kapolda sana. Itu kan masalah ekonomi di sana. Ini bukan masalah ras. Kalau masalah ras, kenapa Hongkong pada 1996 akan dikembalikan kepada mainland China, yang notabene satu ras orang Tiongkok, dia lebih senang di bawah pemerintahan Inggris. Jadi sekali lagi permasalahan ekonomi, pendekatan Papua adalah pendekatan ekonomi. Percepatan pembangunan ekonomi," kata Tito di gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (20/11/2017).

Kendati demikian, Tito menegaskan pihaknya tak akan segan-segan menindak pelaku kejahatan yang ada di Papua. Penegakan hukum akan tetap dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kalau terjadi kejahatan tetap harus ada penegakan hukum. Yang terjadi sekarang peristiwa kejahatan. Ya kita lalukan penegakan hukum," tegasnya.

Terkait penyanderaan oleh KKB, Tito menerangkan ratusan masyarakat pendatang telah dievakuasi ke Timika. Sedangkan warga lainnya memilih tetap tinggal sebab merupakan warga asli Papua.

"Ada pendatang dan lokal, pendatang lebih kurang 346, lokal ada sekitar 1.000 yang mereka memang bermukim di sana. Nah yang pendatang ini sudah dibawa ke Tembaga pura, terus ke Timika," terangnya.

Warga yang tetap tinggal di kampungnya masing-masing tetap dijaga oleh personel TNI dan Polri. Tito juga memastikan pengejaran terhadap anggota KKB terus dilakukan.

"Pengejaran, masih terus dilakukan," tuturnya. (knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads