"Tanah Abang itu ada sekitar 300 ribu warga yang datang ke Tanah Abang, baik itu meneruskan perjalanan, melakukan kegiatan ekonomi ataupun kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi di akar rumput, perdagangan dan lain sebagainya. Grand bazzar di Istanbul sekitar 400 ribu. Saya lihat ada kemiripannya," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).
Menurut Sandi, Pasar Tanah Abang memiliki potensi menjadi pusat perdagangan di ASEAN. Pusat perdagangan yang terbesar, baik dari segi jumlah pedagang maupun aktivitas perdagangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi berharap keinginan Pemprov DKI untuk menjadikan Pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan di ASEAN dapat terwujud.
"Mudah-mudahan visi kita menghadirkan pusat ekonomi, pusat perdagangan di ASEAN bisa terjadi," tuturnya.
Untuk diketahui, Grand Bazaar Istanbul merupakan salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di dunia yang dibangun pada tahun 1461. Dengan luas pasar yang konon sekitar 1 hektar, Grand Bazaar Instanbul disebut memiliki sekitar 5.000 toko dengan jumlah pengunjung per hari mencapai 400.000 orang dari berbagai negara.
Sebelumnya, Sandi berjanji akan segera melakukan penataan kawasan Tanah Abang. Sandi berjanji menjadikan Tanah Abang menjadi pusat ekonomi Asia Tenggara.
"Jangka panjangnya tentu semua juga suda tahu bahwa kawasan Tanah Abang ini mau jadi TOD yang besar. Dengan visioning atau grand vision bahwa ini pusat ekonomi Asia Tenggara," kata Sandi usai bertemu tokoh Tanah Abang di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/11). (idh/idh)