Prosesi ini rencananya akan berlangsung pada Sabtu (25/11/2017) mendatang. Sanggar Musik Gunung Kulabu Pakantan, yang ada di Tembung, Medan, dipercaya sebagai penggelar tahapan upacara adat Tapian Raya Bangunan untuk pasangan Bobby dan Kahiyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami awalnya tak ada rencana menggelar acara geladi kotor atau simulasi ini. Spontan saja terpikirkan oleh kami. Kami sangat bersyukur diberi kepercayaan menggelar salah satu acara adat untuk pernikahan Kahiyang-Bobby," ungkap Bhakti Nasution.
Dalam simulasi acara adat ini, kelompok seni memperagakan setiap prosesi dengan serius. Pasangan pengantin diperagakan olah sepasang anak muda.
Rombongan pengantin ini diiringi para sesepuh dan di depan ada 2 orang pormuncak (pesilat) yang berbaju hitam-merah-putih memegang pedang sambil menari. Mereka membuka 'jalan' untuk Tapian Raya Bangunan ini. Di belakangnya ada 2 orang membawa tombak yang diarahkan ke atas sebagai 'penjaga'.
![]() |
Tepat di belakang pengantin, ada ibu yang menjadi 'anak boru' menyunggi 'pangir'. Diiringi dua orang ibu membawa sepotong ruas bambu berisi air dan yang lain menggenggam kerikil.
Sementara itu, di sisi kiri dan kanan pengantin ada 'namboru' dan 'boru na ni oli' yang membawa sepotong bambu diisi seikat daun-daunan. Pengiring di belakang membawa dua buah payung kuning untuk memayungi pengantin. Mereka berjalan diiringi musik gendang dan seruling 'gondang boru'.
![]() |
Setelah itu, pengantin duduk di tempat yang disediakan di tengah lingkaran. Di sisi kanan ada para sesepuh adat, sedangkan di sisi kiri ada datu (dukun) yang dalam simulasi ini dibawakan oleh Pagar Martua.
Acara dilanjutkan dengan pemberian sekapur sirih pada tetua adat dan pembacaan doa untuk kedua pengantin. Pengantin diperciki air sambil didoakan oleh datu.
Penasaran dengan undangan ngunduh mantu Kahiyang-Bobby yang sederhana namun elegan? Tonton videonya:
[Gambas:Video 20detik] (odi/imk)