Di pintu masuk, pengunjung bisa melihat sebuah catatan besar tentang kafe ini. Sebuah catatan tentang bebas perasaan dari marah, kesal, sedih dan kecewa.
Bukan lantaran sajian makanannya, tapi karena semua pekerja di kafe ini adalah orang-orang berkebutuhan khusus seperti autistik yang kadang bertutur kencang, membisu dan kadang terlalu campur tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kerinduan saya menyiapkan lapangan pekerjaan buat mereka. Supaya bisa mandiri, berkarya meskipun sebetulnya ini misi sosial bukan sentra usaha berbasis bisnis," kata Christiana kepada detikcom, Kota Serang, Banten, Jumat (17/11/2017).
Menurutnya, anak-anak magang di Bubble Cafe and Gallery adalah murid-muridnya di Yayasan Anak Mandiri. Sebagain pelayan juga adalah lulusan dari yayasan khusus anak berkebutuhan khusus tersebut setingkat SMA. Juga ada pelayanan dari sekolah ABK lain.
Di kafe ini, Christiana mengatakan, makananya bahkan ada yang dimasak oleh tunarungu dan tunagrahita. Selain itu, ada juga gallery lukisan dan aneka suvenir karya murid-muridnya di lantai 2.
![]() |
Meskipun baru berjalan tiga bulan dan belum ada keuntungan, setiap hasil pembelian dari kafe ini 2,5% nya disumbangkan untuk kegiatan sosial. 2,5% Tersebut menurut Christiana digunakan untuk membantu membeli kursi roda dan sepatu khusus untuk anak cerebral palsy, alat terapi, dan alat bantu dengar dalam kegiatan sosial setiap tahun.
"Kecil tapi intinya ada kontribusi dari kafe ini berbagi dari kita untuk kita," kata Christiana.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini