Warga Pabuaran, Kanapi (50) kepada wartawan mengatakan, kejadian puting beliung disertai hujan dan angin terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Angin menurutnya merobohkan sekitar 5 rumah di kampungnya. Selain itu, ada beberapa rumah yang atapnya sampai lepas namun ia tidak tahu persis jumlahnya.
"Di warga kampung 5 rumah yang robohnya kayak begini," kata Kanapi kepada wartawan di Cikande, Serang, Banten, Kamis (16/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu di dalam sama saya, mana masih hujan deras, gelap lagi. Saya ketimpa lemari sama genteng," kata Mamat.
![]() |
Selain dirinya yang tertimpa reruntuhan, istrinya juga menurut mamat mengalami luka-luka di bagian punggung. Ia mengaku berdua terjebak reruntuhan rumah yang berupa genting dan kayu.
Tidak lama setelah rumahnya roboh, tetangga dan saudara sekitar menurut Mamat langsung menyelamatkan dirinya. Setelah diselamatkan, keduanya langsung dibawa oleh kepolisian setempat ke Puskesmas Kukun di Cikande.
"Diangkat sama saudara-saudara. Habis itu dibawa ke puskesmas sama bapak polisi," katanya lagi.
Akibat puting beliung yang merobohkan rumahnya, seluruh isi rumah menurutnya rusak dan hancur. Ia bersama istrinya kemudian mengungsi ke rumah tetangga sekitar.
Dikonfirmasi terpisah, Sahadat dari Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Serang mengatakan angin puting beliung di Cikande terjadi di dua kampung. Tim dari BPBD menurutnya masih melakukan pendataan terkait rumah yang roboh dan hancur di dua kampung yaitu Cibeureum dan Pabuaran.
"Tim BPBD masih di lapangan, masih melakukan assesment melakukan pendataan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon. (bri/asp)












































