"Saya naik mobil disetiri dan nggak tahu kecepatannya lebih dari 200 kilometer (per jam). Saya juga waduh ini bener-bener ini pinter nyetir atau ndak saya nggak ngerti. Nyetir ngebut di jalan yang begitu sangat halusnya," kata Jokowi di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11/2017).
Pertemuan itu dilakukan Jokowi pada September 2015. Saat itu Jokowi melakukan kunjungan ke Abu Dhabi dan disambut langsung oleh Syekh Mohammed di depan pintu pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi lalu diajak ke sebuah restoran oleh Syekh Mohammed, bukan langsung ke Istana. Di sana mereka berbincang empat mata dan Jokowi bertanya tentang bagaimana bisa Uni Emirat Arab berkembang pesat secara ekonomi.
"Beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi, tahun '60, kita ini dari Dubai ke Abu Dhabi masih naik unta, tahun '70 dari Dubai ke Abu Dhabi naik truk tapi begitu menginjak '75-'80 begitu cepatnya Dubai Abu Dhabi berkembang. Karena apa? Karena keterbukaan, efisiensi. Beliau menarik begitu banyaknya ekspatriat dari luar agar rakyat saya bisa belajar dari mereka. Apapun mereka lebih berpengalaman'," tutur Jokowi seraya menyampaikan kembali kata-kata Syekh Mohammed.
Syekh Mohammed juga memberi perumpamaan ketika dulunya hanya orang ekspatriat yang bisa naik mobil bermerek di Uni Emirat Arab. Tetapi kini semua warga UEA mampu membeli mobil bermerek.
"Artinya apa? Pemikiran yang besar seperti itu juga memang harus kita miliki. Ada suatu saat kita belajar ada suatu saat kita mengambil alih," pungkas Jokowi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini