Pemuda Muhammadiyah Minta Provokasi di Medsos Terhadap Kanisius Disetop

Pemuda Muhammadiyah Minta Provokasi di Medsos Terhadap Kanisius Disetop

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 16 Nov 2017 09:47 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (Muhammad Taufiqqurahman/detikcom)
Jakarta - Peristiwa walk out alumnus Kanisius, Ananda Sukarlan, saat Gubernur DKI Anies Baswedan berpidato disikapi beragam. Muncul provokasi di media sosial untuk mendemo Kanisius. Pemuda Muhammadiyah siap 'pasang badan'

Pemuda Muhammadiyah mensinyalir adanya upaya mobilisasi demonstrasi ke Kantor Kolese Kanisius yang kebetulan berdekatan dengan Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pemuda Muhammadiyah menyatakan komitmennya untuk menjaga Kolese Kanisius dari ancaman demonstrasi itu. Baik Muhammadiyah dan Kolese Kanisius punya lokasi kantor yang berdekatan yakni di Jalan Menteng Raya Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah akan berjaga dan memastikan agar tidak ada penyerangan dan melakukan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius. Dan, kami berharap memang tidak akan pernah ada," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah/Pangti Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangan tertulisnya, diterima detikcom pada Kamis (16/11/2017).

Pada Rabu (15/11) sore kemarin, kata Dahnil, pihaknya telah bertemu dengan Kepala Kolese Kanisius. Mereka memperbincangkan munculnya ajakan berbau provokasi demo terhadap Kolese Kanisius. Ajakan demo itu tersebar di sosial media.

"Terkait dengan hal tersebut, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Sudah berusaha mencari dan menelusuri siapa yang menyebarkan provokasi dan ajakan tersebut," kata Dahnil.

Pemuda Muhammadiyah memandang Kolese Kanisius sama saja dengan Muhammadiyah yang beroperasi sebagai lembaga pendidikan. Demonstrasi terhadap lembaga pendidikan yang didorong oleh isu terlepas dari pendidikan itu sendiri, menurut Dahnil, tidak bisa dibenarkan. Apalagi, Muhammadiyah dan Kanisisus sudah seperti tetangga dekat.

"Jadi, kami dengan rendah hati menyampaikan kepada siapa saja yang berusaha untuk memobilisir demonstrasi ke Kanisius, itu sama dengan demonstrasi juga dirumah Kami, Gedung Dakwah Muhammadiyah yang menempel dengan Kolese Kanisius," ujar Dahnil.

Terlebih, isu itu bisa menyulut sikap intoleransi. Lebih baik semua pihak bisa berpikir lurus tanpa melibatkan emosi yang kelewat batas.

"Maka kami menghimbau untuk tidak melakukan demonstrasi dan ancaman mobilisasi massa tersebut, karena bisa menyulut stigma intoleran yang massif, mari rawat nalar yang sehat bukan emosi yang kuat, selama ini kami berusaha keras merawat Toleransi yang otentik dengan apik, bukan toleransi yang penuh keberpura-puraan," tutur Dahnil.

(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads