"Saksi F ini seorang perempuan pekerja di klinik," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada detikcom, Kamis (16/11/2017).
Hendy mengatakan F berada di ruangan yang sama di tempat Letty diberondong peluru. F mendengar letusan senjata api dan menyaksikan dengan kepala matanya sendiri detik-detik Letty ditembak secara membabi buta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil prarekon ada temuan bahwa saksi F berada dalam satu ruangan dengan dr Letty saat itu," ungkapnya.
F begitu didera ketakutan atas peristiwa mengerikan itu. Dia hanya bisa bersembunyi di bawah meja ruang administrasi. Ruangan ini dikunci dr Letty sehingga Helmi menembaki korban dari lubang kaca di ruang administrasi tersebut.
"Saksi tersebut sembunyi di balik tembok di bawah tangan dr Helmi yang sedang memegang senjata api. Saksi menyaksikan letusan dan dr Letty ditembak oleh suaminya sendiri," sambungnya.
Peristiwa yang terjadi di depan matanya itu membuat F kini dalam kondisi trauma. Polisi tidak mengikutsertakan F saat prarekonstruksi di tempat kejadian perkara, beberapa hari lalu.
"Saat ini saksi masih trauma, kami sedang pendekatan psikiater sehingga nanti dapat peroleh keterangan yang bersangkutan," tandas Hendy. (mei/aan)











































