"Pada tanggal 9 Januari 2017 lalu, saya berkunjung ke Bukit Duri. Di sana, di antara puing-puing gusuran rumah, seorang Ibu yang rumahnya telah rata dengan tanah, Ibu Saidah, usianya sekitar 50 tahunan, datang dengan menggendong seorang anak," kata Anies suara agak bergetar, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2017).
Anies menceritakan bagaimana Saidah melepaskan kain gendongan anaknya dan mengalungkan kepada dirinya. Anies teringat perkataan Saidah kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi sempat berbalas pantun dalam rapat paripurna. Saksikan dalam video di bawah:
Anies menyebut selendang yang diberikan tersebut tanggung jawab terberat yang pernah diberikan kepadanya. Dia mengatakan selendang tersebut menjadi motivasinya dalam membangun Jakarta.
"Selendang ini adalah selendang terberat yang pernah terkalungkan di leher saya. Ia adalah selendang pengingat amanah. Saudara-Saudara semua, sebagai anggota DPRD yang berkeliling, bertemu dengan seluruh lapisan warga Jakarta pasti seringkali dititipkan amanah yang sama oleh warga," jelasnya.
Anies mengajak seluruh anggota DPRD untuk ikut memiliki Jakarta. Dengan cara tersebut, menurut Anies, Jakarta dapat dibangun dengan lebih baik.
"Saudara-Saudara semua, mari kita gendong anak-anak Jakarta seperti kita menggendong anak sendiri. Majukan setiap jengkal kota ini, bahagiakan setiap insan di dalamnya," tuturnya.
"Segala yang kita lakukan di ibukota ini tak akan lepas menjadi sorotan dan perhatian seluruh bangsa. Apabila di ibukota negara ini kita bisa mewujudkan janji-janji yang telah kita ikrarkan sebagai bangsa, maka sungguh Indonesia telah siap menyongsong masa depan dengan penuh optimisme dan keyakinan," jelasnya. (fdu/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini