"Kita sampaikan duka sedalamnya kepada keluarga korban. Kita berikan juga penghargaan Kenaikan Pangkat Anumerta hak-hak yang diberikan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai membuka Forum Polisi Lalu Lintas se-Asean, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah resiko dari operasi. Salah satu resiko operasi memang, apalagi daerah-daerah yang ada gejolak keamanan konflik seperti di Tembagapura. Resiko itu memang harus ditanggung. Tapi saya sangat meyakini bahwa hidup mati kita, termasuk kematian kita semua adalah adalah takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ucap Tito.
Tito mengucapkan rasa prihatin atas tewasnya Brigadir Firman. Tetapi dia menegaskan kepada personel-personel di Papua, khususnya yang bertugas di wilayah Freeport, agar jangan mengendurkan semangat.
"Saya selaku pimpinan Polri prihatin dengan masalah ini dan kepada anggota yang lain jangan kendur. Kepada anggota-anggota yang lain, bertugas di manapun berada, khususnya di daerah Freeport saat ini ya, jangan kendur semangat," ujar Tito.
Brigadir Firman tewas setelah terkena tembakan di bagian punggungnya. Jenazah Brigadir Firman dievakuasi dengan helikopter ke Timika.
Polisi sedang menyelidiki identitas KKB yang menyerang kedua anggota Brimob tersebut.
Pada pertengahan Oktober silam, anggota Brigader Mobile (Brimob) Polda Papua Detasemen B Mimika, Briptu Berry Pernama Putra tewas tertembak saat mengejar kelompok kriminal bersenjata pimpinan Sabinus Waker. Kontak tembak terjadi antara Brimob dengan Kriminal Bersenjata pimpinan Sabinus Waker saat anggota Brimob melakukan pengejaran di Kampung Utikini, Tembagapura, Mimika.
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini