Kegiatan belajar-mengajar itu dimulai setiap pukul 19.00-21.00 Wita. Ilyas berbagi tugas dengan istrinya mengajari anak-anak itu. Ilyas mengajar baca-tulis, sedangkan Muspida, yang memang seorang guru, mengajarkan materi pengetahuan umum.
"Kegiatan itu bermula karena saya ke sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA dan seiring waktu berjalan saya menemukan ada salah satu murid yang sudah duduk di kelas 2 SD namun belum bisa baca-tulis. Dari situlah hati saya tergerak menyisihkan waktu untuk memberikan layanan les privat," cerita Ilyas kepada detikcom, Selasa (14/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini gratis kepada mereka. Tujuannya agar mereka bisa baca-tulis seperti temannya yang lainnya. Jumlah anak yang pernah kami didik dari tahun 2014 sampai sekarang itu sudah mencapai kurang-lebih 70 orang," ujar Ilyas.
![]() |
Sarana belajar-mengajar di rumah Ilyas hanya ada satu white board dan spidol, tak ada meja atau kursi. Namun anak-anak itu tetap antusias untuk belajar.
"Mereka melantai. Hanya lantainya saya lapisi karpet agar anak-anak tidak (merasa) dingin. Tapi itu semua tidak menyurutkan semangat mereka," ungkap pria yang sudah 4 tahun menikahi Muspida ini.
Kegiatan belajar-mengajar itu rutin dilaksanakan. Meski begitu, jumlah anak yang mengikuti kegiatan belajar di rumahnya tak menentu. Apalagi jika cuaca sedang tidak bersahabat.
"Tergantung dari anak yang datang. Tidak ada waktu libur belajar di sini, kecuali hujan atau kami (Ilyas dan Muspida) ada urusan atau hari raya," kata Ilyas.
Ilyas berharap nantinya dapat membenahi rumah agar anak-anak didiknya lebih nyaman belajar. Harapan mereka yang lebih besar adalah memiliki tempat belajar sendiri untuk anak-anak.
"Kalau masalah tempat kami, di rumah, kami tidak mau membebankan kepada siapa-siapa karena anak-anak juga senang meskipun dengan kondisi demikian," jelas Ilyas.
Mendapat Penghargaan dari Kapolres Sulawesi Barat
Inisiatif Brigadir Muhammad Ilyas itu pun mendapat perhatian dari Kapolres Sulawesi Barat. Dia bersama Brigadir Piether Paembonan diberi penghargaan atas jasa dan dedikasi mereka melayani masyarakat.
"Brigpol Piether Paembonan, Bhabinkamtibmas Desa Kalukku Barat kinerja dan dedikasi yang tinggi dalam mengabdi dan melayani masyarakat di luar tugas pokoknya. Membantu dan memfasilitasi anak putus sekolah untuk kembali bersekolah," kata Kapolres Metro Mamuju AKBP Mohammad Rivai Arvan dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (13/11) malam.
![]() |
Rivai menilai apa yang dilakukan Piether dan Ilyas patut diapresiasi. Keduanya berjasa di bidang pendidikan. Sementara Ilyas membuka layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), Piether berjasa mendata anak putus sekolah lalu mengajukan fasilitas sekolah kembali kepada pemerintah setempat.
"Mengajak anak-anak untuk kembali bersekolah, door to door ke rumah-rumah warga. Kalau biaya ditanggung pemerintah," jelas Rivai Arvan.
Atas perannya dalam menghidupkan semangat belajar dan bersekolah anak-anak desa di Mamuju, Piether dan Ilyas mendapat penghargaan medali oleh Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Baharudin Djafar. Upacara pemberian penghargaan itu diadakan di lapangan Mapolres Mamuju, Senin (13/11) pagi.
Selain kepada Piether dan Ilyas, Baharudin memberikan medali kepada Bripka Muhammad Nasir, anggota Bhabinkamtibmas yang dianggap berprestasi karena piawai berkomunikasi dengan warga dan menggalang kemitraan antara Polri dan warga. (aud/ams)