Warga Disandera KKB di Papua, Menhan: Pasti Ada yang Ngomporin

Warga Disandera KKB di Papua, Menhan: Pasti Ada yang Ngomporin

Seysha Desnikia - detikNews
Selasa, 14 Nov 2017 13:40 WIB
Foto: Menhan Ryamizard Ryacudu. (Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut ada provokator di balik penyanderaan warga oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Ryamizard mengatakan salah satu tujuan penyenderaan itu ingin merusak kinerja Jokowi.

"Pasti ada yang ngompor-ngomporin. Kita ini banyak di bangsa ini, ada yang senang, ada yang tidak senang," tutur Ryamizard di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).

Namun, Ryamizard masih menutup rapat pihak yang diduga menjadi provokator itu. "Pasti sudah ada ya, tapi kan ngga boleh (dikasih tahu)" sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryamizard menjelaskan hasil kerja Presiden Joko Widodo perkembangannya luar biasa. Termasuk di antaranya adalah pembangunan jalan di beberapa wilayah di Indonesia.

"Negara-negara besar mengakui kerjanya pak Jokowi. Kalau dia nggak suka ya udah lah," ujar Ryamizard.

Menurut Ryamizard, jumlah pasukan TNI dan Polri yang dikirim ke Papua jumlahnya sudah cukup. Dia berharap persoalan ini selesai tanpa gencatan senjata.

"Mudah-mudahan nggak pakai genjatan senjata lah. Bila perlu saya nanti ke situ lah," ujar Ryamizard.

Ryamizard juga mengimbau untuk selalu mendukung kerja TNI dan Polri di Papua. Menurutnya, jangan menakuti pasukan di Papua dengan isu-isu yang tidak benar.

"Jadi mari kita dukung lah, polisi dan tentara di sana kita dukung lah supaya bisa semangat. Jangan ditakut-takutin melanggar HAM lah, apa lah, mereka ke sana untuk mengamankan negara, itu yang penting," ujar Ryamizard.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tercatat menyandera sekitar 1.300 orang warga di Mimika Papua. Warga yang disandera itu berasal dari dua desa yakni Kimbely dan Banti. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads