Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan angka anggaran awal yang diajukan Rp 75 triliun. Dengan adanya revisi tersebut, RAPBD 2018 diprediksi mencapai Rp 77,5 triliun. Namun sumber tambahan anggaran belanja itu belum direncanakan.
"Ya, jadi ada kekuranganlah, bukan defisit. Kekurangan kurang-lebih anggaran sebesar Rp 2,5 triliun," kata Triwisaksana di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan DPRD DKI, menurut Triwisaksana, meminta jajaran eksekutif kembali menyisir program-program yang diusulkan. Dia meminta ada efisiensi untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut.
"Rapat diskors, akan memberi kesempatan kepala TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) mencari kekurangannya dari beberapa alokasi," terangnya.
Triwisaksana mengusulkan beberapa cara untuk mendapatkan anggaran tersebut, di antaranya memaksimalkan penerimaan pajak, hibah dari BUMD, dan penerimaan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).
"Pertama adalah dari sektor pendapatan atau pajak. Itu masih dimungkinkan untuk ditingkatkan. Kemudian yang kedua dari dana bagi hasil, itu juga lobi kita ke Kementerian Keuangan barangkali masih bisa ditambahkan," jelasnya.
Triwisaksana meminta Pemprov DKI kembali mengkaji pengajuan anggaran tersebut. Dia menargetkan rapat KUA-PPAS selesai Rabu (15/11) nanti.
"Kita semua sudah sepakat bahwa tanda tangan MoU itu maksimal besoklah, besok pagi. Karena kita tidak bisa memundurkan lagi paripurna yang hari Rabu. Selain penyampaian pidato APBD, juga disampaikan pidato visi-misi," terangnya. (fdu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini