"Pertama, pendampingan itu merupakan suatu kenyataan. Bahkan sangat terkenal di dunia yang mendapat hadiah Nobel, Muhammad Yunus. Kalau kita pelajari, (konsepnya) tidak lain daripada memberikan kredit dan pendampingan, manajemen pendampingan," papar Kwik Kian Gie seusai pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Kwik Kian Gie menjelaskan, dalam merancang konsep kredit makronya, Muhammad Yunus menganalisis dulu potensi usaha para pelaku UMKM di Bangladesh. Baru kemudian kredit dan pendampingan diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sandiaga mengatakan sudah menerima sejumlah saran dari Kwik Kian Gie terkait program OK OCE. Diketahui, OK OCE merupakan program pemberdayaan UMKM melalui sistem pendanaan dan pendampingan.
"Pak Kwik memberikan beberapa masukan. Salah satunya fokus di pemberdayaan UMKM, fokus untuk memberikan pendampingan dan sebetulnya ini adalah implementasi daripada program OK OCE kami," jelas dia.
Anggaran program OK OCE pun sudah dalam rancangan revisi Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara APBD DKI Jakarta 2018. Alokasi anggaran program tersebut sebesar Rp 92 miliar. (zak/idh)











































