Pejabat dan Mantan Pejabat Sampaikan Duka Cita untuk Radius
Rabu, 01 Jun 2005 11:25 WIB
Jakarta - Sejumlah pejabat dan mantan pejabat di era pemerintahan Soeharto secara bergiliran memberikan ucapan duka cita atas meninggalnya eks Menkeu Radius Prawiro. Radius meninggal dunia pada Kamis, 26 Mei 2005, pukul 16.15 WIB di Munich, Jerman. Pejabat dan mantan pejabat yang melayat ke rumah duka di Jl. Taman Dharmawangsa I No.11, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2005), antara lain Menkeu Jusuf Anwar, Ketua DPR Agung Laksono, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dan istrinya, mantan Mensesneg Moerdiono, mantan Gubernur Bank Indonesia Adrianus Moy, mantan Menhub Agum Gumelar dan pengusaha kosmetik Martha Tilaar.Secara bergantian mereka menyampaikan kesan dan pesan mengenai almarhum. Rata-rata mereka menceritakan pengalamannya saat bekerja bersama Radius. "Saya suka bercanda dengan Pak Radius. Saya julukin dia tukang mbujuki orang," tutur mantan Mensesneg Moerdiono. Radius di mata rekan-rekannya memang dikenal sebagai sosok pribadi yang lucu dan low profile. "Orangnya memang lucu sekali. Banyak mengabdi bagi bangsa. Karena itu saya berdoa semoga Pak Radius diterima di sisi Tuhan," ujar Ketua DPR Agung Laksono.Di mata mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung, Radius merupakan sosok yang banyak memberikan sumbangsih bagi pembangunan dan perjuangan bangsa."Kita kehilangan tokoh yang telah begitu besar jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Semoga Tuhan memberkati dia," kata Akbar yang mengenakan pakaian hitam-hitam.Selain kehadiran pejabat dan mantan pejabat, karangan bunga sebagai ungkapan duka cita juga semakin memadati rumah di kawasan elit ini. Sebuah karangan bunga yang dikirimkan Presiden SBY tampak diletakkan di dekat pintu masuk rumah tersebut. Radius rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis besok.Sekadar diketahui, posisi Radius terakhir di pemerintahan adalah Menko Bidang Ekuin dan Pengawasan Pembangunan pada Kabinet Pembangunan V. Radius meninggal dunia pada Kamis, 26 Mei 2005, pukul 16.15 WIB di Munich, Jerman.Kelahiran Yogyakarta, 29 Juni 1928 ini, meninggalkan seorang istri (Leoni Supit), empat orang anak, dan 13 cucu.Radius menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah atas di Yogyakarta, dan kemudian melanjutkan ke negeri Belanda di Nederlandsche Economicscshe Hogeschool, Rotterdam. Setelah itu, menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.Almarhum yang merupakan anak seorang guru ini, mempunyai perjalanan karir yang panjang. Dimulai sebagai sekretaris BKR, Yogyakarta (1945). Kemudian Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI, Yogyakarta (1947-1948), Staf Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-1951), Pegawai Teknis Direktorat Akuntan Negara (1960-1965).Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan Negara/BPK (1965), Deputi Menteri Urusan Bank Sentral (1965), Gubernur Bank Negara Indonesia (1966), Gubernur Bank Indonesia (1966-1973), Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan merangkap wakil Gubernur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia (1967-1971).Radius, pernah menjadi anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden, Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia (IBRD, 1971-1973). Kemudian ia berturut-turut dilantik sebagai menteri kabinet, yang dimulai pada Kabinet Pembangunan II dan III sebagai Menteri Perdagangan (1973-1978, 1978-1983).Selanjutnya pada kabinet pembangunan IV ia dipercaya sebagai Menteri Keuangan (1983-1988). Lalu pada tahun 1988 ia diangkat pula sebagai Menko Bidang Ekuin dan Pengawasan Pembangunan, yang diselesaikannya pada tahun 1993.
(umi/)