Saat mengunjungi hutan kota, pada Senin (13/11/2017), akan terasa perbandingan suasana dengan jalanan Jakarta yang minim pepohonan. Suasana sejuk sudah terasa setelah melewati gerbang yang sudah miring.
Hutan ini adalah alih fungsi lahan dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah pada 1995. Setelah itu, dikelola oleh dinas terkait untuk menjadi hutan kota dengan luas 15 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hutan kota sudah disediakan jalur untuk berjalan. Namun jalan tersebut licin dengan lumut.
![]() |
Di beberapa titik, terdapat lampu-lampu taman. Namun lampu-lampu tersebut sudah rusak. Kabel putus, lampu hilang, atau tiang yang sudah rapuh dan berkarat.
Jika malam, jalan ini akan gelap gulita. Tidak bagus jika berkunjung terlalu malam.
"Jika akan diubah menjadi hutan pariwisata, harus ada fasilitas yang ditambah," kata Iwa.
Pembatas hutan yang terbuat dari tembok dijebol di beberapa titik. Tak hanya itu, ada ulah vandalisme dengan mencoret-coret tembok dan bangunan hutan kota.
Masyarakat pun bisa keluar-masuk dengan bebas melalui tembok itu. Mereka masuk melalui beberapa celah di tembok.
Saat menemani berkeliling, Iwa menegur beberapa orang yang terlihat akan menangkap burung. Dia membawa sarang burung kosong ke dalam wilayah hutan.
"Mas, tolong jangan menangkap burung ya. Soalnya merusak ekosistem di sini," ucap Iwa.
![]() |
Kebanyakan, masyarakat yang datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. Mereka asyik memancing di pinggir danau.
Namun, saat musim hujan, ada bahaya pohon tumbang. Kemarin sore, pohon di pinggir danau roboh tertiup angin.
Iwa mengingatkan pemancing untuk berhati-hati. "Kalau ada hujan dan angin kencang, menghindar ya. Takut ada pohon roboh," ujar Iwa.
Pohon tumbang sering terjadi karena wilayah ini bekas tempat sampah. Jadi masih ada sampah plastik di dalam tanah.
"Jadi, akar tidak sampai ke bawah. Jadi sebenarnya tidak cocok menjadi hutan konservasi," kata Iwa.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat sedang mengusulkan revitalisasi hutan Srengseng menjadi destinasi wisata.
"Kami usulkan ke Gubernur (Anies Baswedan). Usulan sudah, kalau disetujui nanti keluar SK untuk penetapan destinasi Hutan Kota Srengseng," Kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat Fredy Setiawan saat dihubungi detikcom, Rabu (1/11). (aik/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini