Menyusuri Hutan Kota Srengseng yang akan Menjadi Hutan Wisata

Menyusuri Hutan Kota Srengseng yang akan Menjadi Hutan Wisata

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 13 Nov 2017 15:06 WIB
Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, diusulkan untuk menjadi tujuan wisata. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, diusulkan menjadi tujuan wisata. Namun pemerintah harus mengubah wajah hutan kota agar menarik minat wisatawan.

Saat mengunjungi hutan kota, pada Senin (13/11/2017), akan terasa perbandingan suasana dengan jalanan Jakarta yang minim pepohonan. Suasana sejuk sudah terasa setelah melewati gerbang yang sudah miring.

Hutan ini adalah alih fungsi lahan dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah pada 1995. Setelah itu, dikelola oleh dinas terkait untuk menjadi hutan kota dengan luas 15 hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data pohon pada tahun 2016 ada sekitar 4.800 kurang-lebih. Terdiri dari 63 spesies," kata penjaga Hutan Kota Srengseng, Iwan Kustiwa, di lokasi pada Senin (13/11).

Di hutan kota sudah disediakan jalur untuk berjalan. Namun jalan tersebut licin dengan lumut.

Lampu taman di hutan itu sudah rusak. Lampu taman di hutan itu sudah rusak. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Di beberapa titik, terdapat lampu-lampu taman. Namun lampu-lampu tersebut sudah rusak. Kabel putus, lampu hilang, atau tiang yang sudah rapuh dan berkarat.

Jika malam, jalan ini akan gelap gulita. Tidak bagus jika berkunjung terlalu malam.

"Jika akan diubah menjadi hutan pariwisata, harus ada fasilitas yang ditambah," kata Iwa.

Pembatas hutan yang terbuat dari tembok dijebol di beberapa titik. Tak hanya itu, ada ulah vandalisme dengan mencoret-coret tembok dan bangunan hutan kota.

Masyarakat pun bisa keluar-masuk dengan bebas melalui tembok itu. Mereka masuk melalui beberapa celah di tembok.

Saat menemani berkeliling, Iwa menegur beberapa orang yang terlihat akan menangkap burung. Dia membawa sarang burung kosong ke dalam wilayah hutan.

"Mas, tolong jangan menangkap burung ya. Soalnya merusak ekosistem di sini," ucap Iwa.

Masyarakat datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. Masyarakat datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. (Arief Ikhsanudin/detikcom)


Kebanyakan, masyarakat yang datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. Mereka asyik memancing di pinggir danau.

Namun, saat musim hujan, ada bahaya pohon tumbang. Kemarin sore, pohon di pinggir danau roboh tertiup angin.

Iwa mengingatkan pemancing untuk berhati-hati. "Kalau ada hujan dan angin kencang, menghindar ya. Takut ada pohon roboh," ujar Iwa.

Pohon tumbang sering terjadi karena wilayah ini bekas tempat sampah. Jadi masih ada sampah plastik di dalam tanah.

"Jadi, akar tidak sampai ke bawah. Jadi sebenarnya tidak cocok menjadi hutan konservasi," kata Iwa.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat sedang mengusulkan revitalisasi hutan Srengseng menjadi destinasi wisata.

"Kami usulkan ke Gubernur (Anies Baswedan). Usulan sudah, kalau disetujui nanti keluar SK untuk penetapan destinasi Hutan Kota Srengseng," Kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat Fredy Setiawan saat dihubungi detikcom, Rabu (1/11). (aik/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads