Ketua Umum PAN Didesak Mundur

Kredit Macet Bank Mandiri

Ketua Umum PAN Didesak Mundur

- detikNews
Rabu, 01 Jun 2005 03:59 WIB
Jakarta - Meski Soetrisno Bachir sudah membantah, namun ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu didesak mundur lantaran perusahaannya tercatat memiliki kredit macet di Bank Mandiri.PAN bahkan disarankan untuk segera menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB) untuk memilih ketua umum baru.Hal itu disampaikan Ketua Peduli Amanat Reformasi (Pari) Armyn Gultom di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (31/5/2005).Pari juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas hal tersebut.Departemen Keuangan telah menyerahkan daftar nama 34 pengemplang utang yang menyebabkan kredit macet di beberapa bank termasuk Bank Mandiri ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Satu di antaranya adalah Soetrisno, pemilik Ika Muda Group. Namun pria yang kerap disapa dengan inisial namanya ini, yakni SB, membantahnya dan menyatakan pembayaran kreditnya hingga kini masih berjalan."Keterlibatan politisi dalam kredit macet yang menjadi headline koran-koran di Jakarta sungguh memalukan warga partai, pemilih, serta simpatisan partai. Bagaimana mungkin seorang pengemplang utang dapat terpilih menjadi ketua umum sebuah partai yang selalu menyebut dirinya partai kaum reformis," tukas Armyn.Menurut dia, meski SB sudah mencicil Rp 2 miliar dari total utangnya, tetapi jumlah cicilan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan total kredit macetnya yang berjumlah Rp 178 miliar."Sekalipun ia beralasan kredit macet itu utang perusahaan kakaknya, karena merupakan perusahaan dan bisnis keluarga, tapi tetap saja SB turut terlibat dan bertanggung jawab. Saya pun tidak yakin utang itu murni hanya utang perusahaan kakaknya," tukas Armyn yang juga sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah ini.KLBDia pun berpendapat agar SB mundur dari jabatan ketua umum PAN karena tidak lagi pantas memimpin partai kaum reformis. Dia menyarankan PAN segera menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB) untuk memilih ketua umum yang jauh lebih bersih dan berwibawa."Desakan KLB PAN sebagai upaya menyelamatkan PAN dari tangan-tangan kotor yang berlumuran kredit macet. Jangan sampai citra PAN sebagai partai kaum reformis rusak total," tukas Armyn yang juga mantan pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN ini.KLB nantinya juga diingatkan Armyn agar lepas dari campur tangan mantan Ketua Umum PAN Amien Rais yang digantikan SB. Sebab dalam Kongres II PAN di Semarang pada April 2005, Amien menjagokan SB ketimbang para kandidat lain."Memang suasana kongres sudah merontokkan nilai reformasi yang selalu diusung PAN akibat ulah Amien yang memaksakan kehendak. Kalau SB dipertahankan dengan segala kasus yang melilitnya, jangan berharap PAN bisa meraih kembali kepercayaan rakyat pada Pemilu nanti," tandas Armyn. (sss/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads