Densus 88 Antiteror tengah berada di Filipina untuk berkoordinasi terkait penangkapan ini.
"Mereka sudah di sana (Filipina). Tapi kan pasti kita hormati hukum dan otoritas Filipina, kita harus hormati," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak kita dapat info mengenai peran Minhati Madrais. Kedua, apakah ada kerja sama atau hubungan dengan orang yang ada di Indonesia terkait jaringan Marawi itu," papar Setyo.
Setyo belum dapat memastikan lama penyelidikan Densus 88 di Filipina.
"Tidak tahu persis saya. Teman-teman masih di sana. Kalau pulang, nanti memberikan informasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, otoritas Filipina menangkap satu orang WNI, yakni M Ilham Syahputra. Ilham diamankan pada Rabu (1/11) pagi di wilayah Marawi.
Sedangkan Minhati ditangkap di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City, pada pukul 09.30 waktu setempat, Minggu (5/11). Ia ditangkap bersama keenam anaknya, yang terdiri atas 4 perempuan dan 2 laki-laki.
Keduanya diduga bagian dari kelompok militan pro-ISIS, Maute. Otoritas Filipina menemukan barang bukti berupa granat, pistol, paspor Indonesia atas nama KH, dan beberapa lembar mata uang asing dari Ilham. Sedangkan dari Minhati, otoritas Filipina menemukan komponen bahan peledak. (jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini