Direktur Tipideksus Bareskrim Brigjen Agung Setya mengatakan ada dua pola pemesanan gula yang terjadi antara PT CP dengan sejumlah pihak hotel. Pertama, pemesanan dilakukan langsung oleh pihak hotel. Kedua, pemesanan oleh grup hotel dan disebar ke sejumlah cabang grup hotel itu.
"Jadi kan polanya ada yang langsung memesan dan dia buat penawaran ke hotel diterima, artinya hotel ada yang memesan langsung. Kemudian ada yang melalui grupnya, kan hotel itu ada grupnya yang pesan kemudian grupnya yang distribusikan ke hotel," kata Agung di kantor Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jumat (10/11/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemesanannya ini yang lagi kita dalami," imbuh Agung.
Selain itu, Agung juga mengatakan tengah menelusuri dua distributor pemasok gula rafinasi ke PT CP. "Ada dua (distributor) Kami ingin memastikan apakah distribusi sesuai mekanisme distribusi gula rafinasi atau tidak,Kami akan dalami itu," kata Agung
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta polisi menindak tegas pelaku penyimpangan dan memperketat jalur distribusi gula rafinasi. Menanggapi hal ini, Agung mengatakan pihaknya masih mendalami kasus ini.
"Kami ingin melihat bahwa apakah ini adalah fenomena merembesnya gula rafinasi yang diimpor ke pasar konsumsi, kami ingin dalami," ucapnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini