"9 November 2017 Presiden Joko Widodo menetapkan empat pahlawan nasional, salah satunya perempuan. Dalam pertempuran satu melawan satu, Malahayati mampu mengalahkan tentara lawan," ucap Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di ratusan mahasiswa Mahad Aly An Nuaimy, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Menurutnya Hidayatm meski seorang perempuan, pahlawan nasional asal Aceh ini bisa memimpin 2.000 pasukan melawan Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hari yang bertepatan dengan Hari Pahlawan ini HNW menyebut masih banyak ancaman terhadap keutuhan NKRI. Salah satu yang laten yakni gerakan separatisme.
"Kita sangat berduka di hari pahlawan ini, masih ada di wilalah NKRI, lebih dari 1.300 orang disandera dan menuntut mereka untuk dukung OPM. Itu adalah separatisme yang sangat terbuka dan sebelumnya di media internasional mereka secara terbuka menantang NKRI," kata HNW.
Diungkapkannya, separatisme adalah masalah serius. Sehingga perlu tindakan tegas untuk menuntaskannya. Apapun yang mengancam keutuhan NKRI, tindakan cepat dan tegas adalah harga mati.
"Menurut saya ini sesuatu hal yang sangat serius mempertahankan kedaulatan NKRI. Maka saya harap semua pihak benar-benar dalam satu arah mempertahankan arah NKRI kita. Dan TNI Polri melakukan tindakan yang bisa menegaskan Indonesia ada," tutur HNW.
Selain dengan penindakan oleh TNI dan Polri, sambungnya, masalah separatisme ini perlu diselesaikan dengan pendekatan kesejahteraan. Seperti suburnya gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), berkaitan erat dengan pemerataan pembangunan.
"Ini pihak yang jelas sudah melakukan makar, dan jelas menghadirkan korban. TNI Polri sendiri sudah bergerak. Yang penting lagi bersama dengan tokoh papua dan tokoh penting di sana merancang kondisi supaya masalah ini segara diselesaikan," jelas HNW.
"Tapi kesatupaduan warga di Papua termasuk program-program pemerintah menghadirkan kesejahteraan warga di Papua. Jadi tak ada alasan OPM ajak warga untuk keluar dari Indonesia kalau sudah disejahterakan dan diratakan keadilannya," tambahnya. (idr/ega)