"Ini pada nggak masuk, katanya trauma, karena yang jaga perempuan semua. Mereka jadi takut masuk," kata karyawan biro perjalanan umrah dan haji Argamas Wisata, Joko, Jumat (10/11/2017).
Menurutnya, karyawan di biro perjalanan itu trauma akan suara tembakan pistol yang menewaskan dr Letty. Banyak karyawan memilih tidak masuk atau pergi ke kantor cabang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Takut kan namanya kantor kita sebelahan persis, nempel sama klinik. Jadi kata yang kemarin jaga takut dengar suara tembakan," jelasnya.
Dokter Letty tewas ditembak suaminya, dr Ryan Helmi, saat sedang berpraktik di Azzahra Medical Centre. Korban dihabisi dengan enam kali tembakan.
Penembakan tersebut dipicu gugatan cerai yang diajukan dr Letty. Letty merasa tidak kuat atas kekerasan yang dilakukan suaminya itu hingga akhirnya menggugat cerai.
Setelah melakukan penembakan, dr Helmi ke Polda Metro Jaya untuk menyerahkan diri. Polisi menemukan dua pucuk senjata api di dalam tas dr Helmi saat itu. Senpi rakitan itu berjenis revolver. Polisi masih mengusut asal-usul senpi tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini