"Iya tadi sudah dilakukan cek urine, hasilnya masih kita tunggu," kata Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ari Cahya saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (9/11/2017).
Pantauan detikcom, Helmi dibawa ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya sekitar pukul 20.40 WIB. Setelah menjalani tes urine, Helmi langsung dibawa ke ruang pemeriksaan di gedung Reskrimum Polda Metro Jaya. Helmi memalingkan muka ketika wartawan menyoroti wajahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helmi tampak kusam. Baju kemeja yang dikenakannya tampak lusuh. Ia terus menundukkan wajah saat diikuti wartawan.
Helmi menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya setelah menembak mati istrinya di Klinik Azahra Medical, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, pukul 14.30 WIB tadi. Dari dokter spesialis kecantikan itu, polisi menyita dua pucuk senjata api.
"Senjata apinya masih kita cek," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta.
Anggota keluarga Letty, Gulfan Afero, menyebut Helmi rupanya sering mengancam akan membunuh Letty jika diceraikan.
"Selama proses (cerai) berlangsung, pelaku telah mengajukan beberapa kali ancaman kepada almarhumah akan membunuh almarhumah dan keluarga sehingga terjadilah kejadian seperti ini," ujar Gulfan secara terpisah.
Gulfan mengatakan Letty meminta cerai karena tak tahan akan sikap Helmi yang kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan Letty pernah dipukuli hingga sekujur tubuhnya lebam.
Letty tewas ditembak sebanyak 6 kali saat sedang berpraktik di Klinik Azzahra Medical, Jl Dewi Sartika, Jakarta Timur. (mei/fdn)











































