Dalam pembukaannya, Kapolri menyebut program launching dan workhsop yang dirilis sejak 7 Oktober ini sejalan dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo. Apalagi, menurutnya, program ini berbasis teknologi.
"Saya kira program yang dilakukan sejalan dengan yang diinginkan Presiden. Pesan beliau, ingin Polri memberi layanan publik berbasis IT (teknologi)," katanya di Hotel Mercure Ancol, Kamis (9/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Tito menjelaskan, dengan adanya layanan publik berbasis teknologi, warga bisa melaporkan seluruh kejadian melalui aplikasi tersebut.
Ada empat program utama yang diluncurkan Korps Lalu Lintas, yakni sistem ERI (Electronic Registration Integritas), INTAN (Intelligence Traffic Analysis), Samsat Online Nasional Jawa-Bali, dan aplikasi Contact Center.
Dalam program INTAN, ada yang namanya sistem speed management. Sistem ini untuk memantau seluruh kendaraan yang melintas.
Di tempat yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan sistem ini nantinya akan memasang kamera pemantau di setiap jembatan penyeberangan.
Nantinya kamera tersebut akan menangkap pergerakan kendaraan. Kendaraan yang tertangkap kamera akan secara otomatis dapat diketahui apakah kendaraan melebihi kecepatan atau tidak.
"Kita harap program tersebut dapat memberikan layanan kepolisian, khususnya lalu lintas secara prima, tetap transparan, edukatif, dan informatif," ujarnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini