Korban Penggusuran di Unhas Tak Tahu Harus ke Mana

Makassar - Malang nian nasib pedagang kaki lima (PKL) yang digusur oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Senin (30/5/2005) kemarin. Kini, para pedagang tak tahu harus ke mana. Pasalnya, sejumlah pedagang tak punya rumah tinggal."Saya tidak tahu harus angkut ke mana barang-barang saya ini. Saya belum ngontrak rumah. Tiba-tiba digusur," ujar Rasyid, pedagang kaki lima yang berjualan di pintu 2 Unhas, Makassar.Kini, warung yang sekaligus dijadikan sebagai rumah tinggal oleh Rasyid, rata dengan tanah. "Ini bekas warung saya," tutur Rasyid sambil mengatur balok kayu, bekas warungnya.Rasyid pun bingung untuk menyekolahkan kedua anaknya. "Selama ini dari hasil berjualan saya bisa menyekolahkan anak saya. Sekarang saya sudah tidak ada sumber penghasilan. Saya ambil uang di mana untuk sekolahkan anak saya?" keluh Rasyid.Seperti diberitakan, sekitar 40 warung yang berada di Pintu 2 Unhas ini digusur oleh Satuan Pengamanan (Satpam) Unhas dibantu oleh aparat kepolisian, Senin (30/5/2005). Penggusuran ini diwarnai bentrokan antara PKL dan Satpam. Bentrokan ini berupa saling lempar batu. Akibatnya, sebanyak 6 orang luka dan 18 orang PKL dan mahasiswa yang mendampingi diamankan oleh aparat kepolisian. (nrl/)