Pantauan detikcom di lokasi, sekitar pukul 11.35 WIB, Kamis (9/11/2017), driver tersebut berkumpul di depan gedung Pasaraya. Mereka kebanyakan mengenakan jaket berwarna hijau, khas dari driver Go-Jek.
Salah seorang driver Go-Jek, Didi Sunardi, mengatakan aksi ini digelar untuk menuntut adanya perbaikan tarif. Selama ini, menurut Didi, tarif yang diberlakukan tidak manusiawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagi Didi, tarif yang dikenakan saat ini tidak sesuai dengan kerjanya yang cukup melelahkan. Dia lantas mencontohkan bayaran untuk masuk toilet saja berkisar sekitar Rp 2.000.
"Sangat tidak manusiawi bahwa kita tahu aja, tarif toilet saja Rp 2.000," ujarnya.
Ditambah lagi, sambung Didi, dengan adanya sistem aplikasi yang kurang jelas. Titik jemput dengan lokasi penumpang kerap kali jauh.
"Sistem sampai sekarang titik jemputnya jauh dari driver," ujarnya.
Karena itu, Didi bersama sejumlah driver lainnya meminta pihak PT Gojek untuk merespons tuntutan mereka. Jika tidak ada respons, Didi mengatakan driver Go-Jek akan melakukan aksi lanjutan.
"Ya kalau tuntutannya tidak ditanggapi, akan melajukan aksi lebih besar lagi," pungkasnya. (knv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini