RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Diresmikan, Pelayanan Harus Dioptimalkan

RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Diresmikan, Pelayanan Harus Dioptimalkan

Muhammad Idris - detikNews
Rabu, 08 Nov 2017 14:04 WIB
enko PMK Puan Maharani di RSUD Soekarno/Foto: Dok Kemenko PMK
Sukoharjo - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani meresmikan perubahan nama RSUD Kabupaten Sukoharjo menjadi RSUD Ir. Soekarno. Menurutnya, keberadaan rumah sakit di era jaminan kesehatan menjadi sangat penting di tengah kebutuhan akan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

Diungkapkannya, mutu dan kualitas pelayanan kesehatan itu dapat diukur melalui akreditasinya. RSUD Kabupaten Sukoharjo sendiri sudah dinyatakan lolos dalam standar akreditasi penilaian tertinggi. Penggunaan nama baru, RSUD Ir. Soekarno, tentunya akan jadi motivasi pegawai memberikan pelayanan optimal, serta jadi ujung tombak upaya-upaya pencegahan penyakit pada masyarak Sukoharjo dan sekitarnya.

"Jadikan rumah sakit tak hanya sebagai rujukan orang yang sakit, namun sekaligus fungsikan peran rumah sakit untuk sarana edukasi kesehatan. Buka rumah sakit bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi mencegah sakit dengan upaya promotif preventif," tutur Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang tak kalah penting, sambungnya, rumah sakit juga harus mampu menunjukkan keramahan dalam pelayanan, sehingga tak membuat masyarakat takut berobat dan khawatir ditolak atau tak dilayani. Oleh karena itu pelayanan kepada masyarakat harus dioptimalkan.

"Pengelolaan SDM rumah sakit harus prima, layani pasien dengan senyum, ikhlas, dan sabar. Pelayanan yang baik tak hanya pada saat pengobatan, namun berbagai layanan lainnya," kata Puan.

Dia melanjutkan, memberikan pelayanan kelas satu pada semua masyarakat di RSUD sangat penting, karena dengan kepuasan masyarakat yang tinggi akan mendukung suksesnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Puan yang menjadi wakil pemerintah, sekaligus representasi keluarga presiden pertama republik ini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas usulan nama RSUD Ir. Soekarno. Penggunaan nama proklamator sebagai identitas rumah sakit, membawa konsekuensi yang tidak ringan. Salah satunya adalah menjaga kredibilitas dari nama yang telah disandangnya.

"Tadi saya bertanya kepada pasien mereka cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, serta pelayanan Jamkesmas dan BPJS kesehatan berjalan sebagaimana mestinya," paparnya.

Peresmian perubahan nama RSUD yang terletak di Jalan Dr. Moewardi yang digelar Selasa (7/11) ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol yang membuka kain selubung patung Ir. Soekarno oleh Puan. Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak sekolah, balita dan ibu hamil sebanyak 1,5 ton.

Kemudian bantuan lainnya berupa program keluarga harapan (PKH) untuk 30 kelompok usaha bersama senilai Rp 20 juta, ODF (Pembangunan Jamban) kepada 3451 KK dengan total nilai Rp 5,17 miliar, Sertifikat Proda 485 sebanyak sertifikat, MOP (KB bagi bapak-bapak) sebanyak 6 orang, dan Paket Sembako untuk 147 keluarga miskin dengan nilai Rp 150.000 per paket.

Ikut hadir dalam peresmian nama baru RSUD antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Direktur Utama RSUD Kabupaten Sukoharjo Etik Wardoyo, Ketua DPRD Sukoharjo Gani Suharto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo. (idr/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads