Informasi yang dihimpun detikcom, Selasa (7/11/2017), rumah mewah di Jl Ambon Blok A7 No 7 Jimbaran, Badung, itu disewa pria berusia 80 tahun tersebut. Sebelum jenazah ditemukan di kamar mandi, Robert sudah tidak terlihat sejak 2 bulan lamanya.
"Setelah dapat laporan dari masyarakat dan pelaksanaan olah TKP di sana, ada kesulitan untuk pengecekan kondisi korban karena sudah meninggal lebih dari 3 hari ke atas. Kondisi jenazah sudah menghitam, berbelatung dan dikerubungi lalat, baunya juga sudah tidak sedap lagi," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo di kantornya, Jl Gunung Sanghyang, Denpasar, Bali, Selasa (7/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah Inafis dan Labfor Polda Bali dilibatkan dan jenazah di RSU Sanglah untuk dilaksanakan autopsi dan pemeriksaan 6 saksi," ujar Hadi.
Titik terang mulai muncul ketika petugas mendapatkan informasi bahwa salah satu dari dua mobil Robert, Mercedez-Benz merah bernopol DK 346 FF, dihentikan di kawasan Merak, Banten. Pengemudinya diketahui bernama WW dan mengecoh petugas sehingga berhasil melarikan diri.
"Kita dapat informasi mobil korban di Merak dihentikan karena kecurigaan petugas di sana. Pemeriksaan dilakukan terhadap pengemudinya dan nama di kendaraan serta identitas pengemudi tidak sesuai," ucap Hadi.
"Lalu pengemudinya diperiksa kemudian izin ke toilet dan melarikan diri. Data identitas dari pengemudi sudah didapatkan dan anggota kami sudah berangkat ke Lampung dan Merak untuk menjemput pengemudinya dan mobil korban," pungkasnya.
Benar saja, WW berhasil ditangkap dengan bantuan dari jajaran Polda Lampung tak lama kemudian. Kini polisi menunggu kedatangan WW untuk mengungkap misteri jenazah Robert yang diduga dibunuh.
"Motif belum bisa, nanti hasil autopsi untuk mengetahui korban dibunuh atau meninggal. Kemungkinan orang dekat terlibat tapi kita juga belum tahu hubungan saksi-saksi dengan pengemudi mobilnya di Merak yang jadi diduga tersangka itu apa," ungkap Hadi. (vid/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini