Fahri Hamzah Kritik Pesta Pernikahan Kahiyang-Bobby

Fahri Hamzah Kritik Pesta Pernikahan Kahiyang-Bobby

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 07 Nov 2017 10:37 WIB
Foto: Ray Jordan/detikcom
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pesta pernikahan putri Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution. Fahri menyayangkan jumlah undangan yang mencapai lebih dari seribu tamu.

[Gambas:Video 20detik]


"Dulu katanya nggak boleh ngundang pejabat lebih dari 400. Ada katanya dulu revolusi mental, bikin pesta kecil-kecilan saja. Kalau sekarang itu kayak lebih, gitu loh," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2017).


Fahri Hamzah.Fahri Hamzah (Lamhot Aritonang/detikcom)

Menurut Fahri, pesta tersebut lebih baik dilangsungkan dengan sederhana. Jokowi, kata Fahri, dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membuat pesta yang sederhana itu. Dia menyarankan Jokowi membuat video blog atau vlog saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mohon maaf ya, saya bukan tidak menghormati adat dan budaya, tapi menurut saya mbok ya sederhana sajalah. Sederhanalah, bikin pesta kecil di rumah, (undang) teman-teman. Sekarang kan ada Twitter, ada vlog, pakai itu ajalah. 'Anak gua lagi kawin nih'," sebut Fahri.

"Itu asyik aja. Make it fun, gitu loh. Bikin asyiklah yang begini-begini," imbuh dia.


Menurut Fahri, pesta pernikahan memang sebaiknya sederhana. Pesta pernikahan, kata Fahri, hanyalah sesi mengumumkan bahwa sejoli telah jadi muhrim agar tak menjadi fitnah di kemudian hari.

"Sunah itu kan syiarnya memberi tahu orang bahwa kita sudah ada menikah. Supaya, kalau anak kita nanti jalan berdua sama orang gitu kan (disebut) bukan muhrim, kita bilang dia udah nikah, nggak apa-apa dia jalan. Pengumumannya di Twitter aja. Ya... atau vlog, kan bagus. Asyik kan zaman sekarang," terang Fahri.

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads