Paradise Papers mengungkap banyak nama tokoh dunia terkait aktivitas offshore perusahaan. Sebanyak 13,4 juta data diungkap dalam investigasi yang melibatkan 200 jurnalis dari 70 negara itu.
Fadli memastikan Prabowo tidak terlibat dalam aktivitas offshore seperti yang dicantumkan dalam 'Paradise Paper'. Menurutnya, ada kemungkinan nama perusahaan itu masuk daftar saja, tapi tak pernah ada kegiatan di perusahaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau sedang di luar negeri. Nanti kita tanyakan. Yang saya tahu apa yang dicantumkan di situ Prabowo tak terlibat. Tak ada aktivitas sama sekali," ujar Fadli di gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Menurut data ICIJ, Prabowo merupakan direktur dan deputi pimpinan dari perusahaan Nusantara Energy Resources, yang terdaftar di Bermuda. Perusahaan tersebut teregistrasi pada 2001 dan masuk daftar 'debitur buruk' berdasarkan catatan Appleby yang dikutip ICIJ.
Namun perusahaan itu ditutup pada 2004. Sementara itu, di Singapura juga tercatat ada perusahaan dengan nama Nusantara Energy Resources, yang merupakan bagian dari Nusantara Group.
Fadli menegaskan Nusantara Energy Resources tak berkaitan dengan Prabowo. "Belum ada, tapi yang saya tahu apa yang disebut Nusantara Energy Resources Limited itu tak ada kaitan dengan Pak Prabowo. Memang ada entitas itu dulu dibentuk, saya tidak ingat persis tahunnya apakah '99, 2000, 2001 ya ketika itu, tapi setahu saya sejak didirikan tak pernah ada aktivitas apa pun," imbuhnya.
Ditegaskan ICIJ, nama-nama yang disebut belum tentu melanggar hukum. Mereka menyarankan agar nama-nama yang disebut dimintai konfirmasi kembali. ICIJ pun menjelaskan ada legitimasi penggunaan perusahaan offshore.
Dikutip dari BBC, nama Ratu Elizabeth dikaitkan dengan uang 10 juta poundsterling yang dia tanamkan di luar negeri. Dana itu ditanamkan di Cayman Island dan Bermuda. BBC menyatakan tak ada keterangan bahwa Ratu Elizabeth telah mengemplang pajak.
Ada pula nama Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross. Namun Presiden AS Donald Trump menyebut laporan ini sebagai berita palsu.
Sementara itu, nama Tommy Soeharto tercatat sebagai pemilik Asia Market Investments and V'Power Corp, yang terdaftar di Bahama dan kini telah ditutup. Ada pula nama Mamik Soeharto, yang disebut menjadi Vice President Golden Spike Pasiriaman Ltd, yang terdaftar di Bermuda. (elz/tor)











































