Paradise Papers mengungkap banyak nama tokoh dunia terkait aktivitas offshore perusahaan. Dokumen ini dirilis oleh ICIJ serentak bersama 95 media partnernya di berbagai negara pada Senin (6/11/2017) waktu Indonesia.
Data Paradise Papers pertama kali diungkap oleh media Jerman, SΓΌddeutsche Zeitung. Media itu kemudian meminta ICIJ melakukan investigasi lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 13,4 juta data diungkap dalam investigasi ini. Kali ini firma penyedia layanan offshore bernama Appleby, yang beroperasi di Bermuda, dan firma lainnya bernama Asiaciti.
Dikutip dari situs ICIJ, sebanyak 120 nama politikus dan pemimpin dunia di antaranya Ratu Elizabeth II hingga PM Kanada Justin Trudeau. Ada pula nama tokoh dari Indonesia, yakni Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto), hingga Prabowo Subianto.
Namun ICIJ menjelaskan ada legitimasi penggunaan perusahaan offshore. Mereka menegaskan bahwa nama-nama yang disebut belum tentu melanggar hukum. Mereka menyarankan agar nama-nama yang disebut dimintai konfirmasi kembali.
Dikutip dari BBC, nama Ratu Elizabeth dikaitkan dengan uang 10 juta poundsterling yang dia tanamkan di luar negeri. Dana itu ditanamkan di Cayman Island dan Bermuda. BBC menyatakan tak ada keterangan bahwa Ratu Elizabeth telah mengemplang pajak.
Ada pula nama Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross. Namun Presiden AS Donald Trump menyebut laporan ini sebagai berita palsu.
Sementara itu, di Indonesia, ada nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Menurut data ICIJ, Prabowo merupakan direktur dan deputi pimpinan dari perusahaan Nusantara Energy Resources, yang terdaftar di Bermuda.
Perusahaan tersebut teregistrasi pada 2001 dan masuk daftar 'debitur buruk' berdasarkan catatan Appleby yang dikutip ICIJ. Namun perusahaan itu ditutup pada 2004. Sementara itu, di Singapura juga tercatat ada perusahaan dengan nama Nusantara Energy Resources, yang merupakan bagian dari Nusantara Group.
Menanggapi data ini, Waketum Gerindra Fadli Zon membantah Prabowo terlibat dalam Paradise Papers. Dia juga menegaskan Nusantara Energy Resources tak berkaitan dengan Prabowo.
"Belum ada, tapi yang saya tahu apa yang disebut Nusantara Energy Resources Limited itu tak ada kaitan dengan Pak Prabowo. Memang ada entitas itu dulu dibentuk, saya tidak ingat persis tahunnya apakah '99, 2000, 2001 ya ketika itu, tapi setahu saya sejak didirikan tak pernah ada aktivitas apa pun," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Menurut Fadli, ada kemungkinan nama perusahaan itu masuk daftar saja. Tetapi tak pernah ada kegiatan di perusahaan tersebut.
"Beliau sedang di luar negeri. Nanti kita tanyakan. Yang saya tahu apa yang dicantumkan di situ Prabowo tak terlibat. Tak ada aktivitas sama sekali," ujar Fadli.
Sementara itu, nama Tommy Soeharto tercatat sebagai pemilik Asia Market Investments and V'Power Corp, yang terdaftar di Bahama dan kini telah tutup. Ada pula nama Mamik Soeharto, yang disebut menjadi Vice President Golden Spike Pasiriaman Ltd, yang terdaftar di Bermuda. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini