Saefullah yang memakai setelan khas jawara Betawi warna merah, disambut meriah dengan formasi jajaran pagar betis dan diiringi parade oleh para jawara Betawi dari berbagai komunitas di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2017). Terlihat juga iringan drum band dan ondel-ondel yang memeriahkan parade yang dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta hingga kawasan Monumen Nasional (Monas).
"Jawara?" teriak pemimpin parade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ulama?" sambung pemimpin parade.
"Lindungi!" sahut iring-iringan.
"Jawara dan ulama?" pemimpin parade kembali berteriak.
"Bersatu!" seru peserta disambut takbir.
Setelah iring-iringan dan sambutan meriah ini, Saefullah kemudian menuju depan panggung perhelatan. Di depan panggung, ia disambut palang pintu. Dia dan jawara yang mendampinginya tidak diperkenankan mengikuti acara apabila tidak berhasil membobol palang pintu.
"Lu sama pak Sekda nggak boleh masuk kalau nggak bisa nembus palang pintu gue," ujar jawara Betawi yang menjaga palang pintu tersebut.
Jawara pendamping Saefullah tak tinggal diam. Satu pantun dilontarkannya sebagai balasan.
"Nenek-nenek banyak kutunya, yang mana, Bang, palang pintunya?" ucapnya.
Setelah palang pintu berhasil ditembus, barulah acara dimulai. Rencananya, Saefullah datang dalam kesempatan ini untuk melantik koordinator wilayah (Korwil) Brigade Jawara Betawi 411. (gbr/gbr)