Akbar Tandjung Takut Citra Novanto Bikin Golkar Tak Lolos Pemilu

Akbar Tandjung Takut Citra Novanto Bikin Golkar Tak Lolos Pemilu

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 18:17 WIB
Foto: Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung. (Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung sedih dengan opini masyarakat terhadap partainya. Sedih Akbar itu terkait opini publik terhadap Ketua Umum Setya Novanto, yang belakangan juga mempolisikan 'anak meme'.

"Sekarang saja citra masyarakat terhadap Novanto akan terbentuk. Dan citra itu akan berdampak kepada Golkar," kata Akbar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).

Akbar adalah senior di Golkar. Dia pernah mengalami kemenangan Golkar. Namun akhir-akhir ini dia merasa ada perubahan yang bikin sedih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah kami warga Golkar pernah memimpin Golkar bahkan pernah memenangkan Golkar, tentu sangat prihatin dan sedih dengan penurunan opini publik kepada Golkar akhir-akhir ini," ujar Akbar.

Dia mengaku mengikuti berbagai hasil riset lembaga survei. Hasilnya, Golkar di bawah angka 10 dalam hal tingkat opini publik. Tren-nya bahkan terus menurun.

"Kalau tren terus turun yang saya takutkan, 6 sekian, 5 sekian, 4 sekian, 3 sekian. Dan kalau sampai 3 sekian itu artinya tidak melewati batas threshold (untuk ikut Pemilu). Berarti kita tidak punya wakil. Itu yang saya takutkan. Mudah-mudahan tidak," tutur Akbar.

Dia tak mau eksplisit menyebut jalan keluar dari situasi yang dirasanya memprihatinkan ini. Yang jelas, perubahan demi perbaikan dirasa perlu dilakukan. Barangkali seperti ganti Ketua Umum Golkar begitukah?

"Perubahan itu artinya bisa macam-macam, salah satunya bisa itu. Tapi saya tidak mengatakan eksplisit itu. Perubahan bisa berbagai arah," kata Akbar. (dnu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads