detikcom memantau kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017) pada pukul 15.00-16.00 WIB. Kemacetan parah terjadi di sini.
Titik kemacetan terlihat di wilayah Blok A. Lalu lintas dari arah Pejompongan menuju Jembatan Lima terpantau tersendat. Suara klakson kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, bersahut-sahutan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cukup banyak pula motor yang memutar arah di lokasi ini. Mereka cuek meski jelas terpampang ada tanda larangan memutar.
Para pedagang yang membawa troli sambil menyeberang juga menjadi penyebab kemacetan. Begitu pula banyaknya orang yang lalu-lalang menyeberang atau menunggu angkot di kawasan perbelanjaan grosir terbesar se-Asia Tenggara ini.
Trotoar di kawasan Blok A ini juga sangat tidak ramah pejalan kaki. Trotoar tidak hanya dikuasai PKL, tapi juga dijadikan lahan parkir.
Di lokasi setidaknya ada 5 petugas Dinas Perhubungan (Dishub). Namun upaya mereka mengurai kemacetan ini tak berarti banyak. Salah seorang petugas Dishub, Aji Purwoko, mengaku cukup kewalahan mengatasi semrawutnya kawasan ini.
"Sudah sering diangkut petugas gabungan, tapi tetap saja ngeyel," ujar Aji saat diwawancarai detikcom di lokasi. Dia bicara soal kelakuan PKL yang berdagang di trotoar, ojek online dan pangkalan yang ngetem sembarangan, serta angkot dan bajaj yang ngetem seenaknya.
Ucapan Aji soal sulitnya menertibkan kawasan Tanah Abang ini bukan tanpa alasan. Pagi tadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bahkan mengaku dibentak seorang tukang ojek pangkalan yang dia tegur karena tidak tertib.
"Jadi mungkin diingetin malah membentak saya karena mungkin tidak tahu saya. Mengeluarkan kata-kata inilah artiin sendiri. Bukan kurang sopan, tapi penghinaan kepala negara. Kalau dihukum nggak tahu hukumannya apa. Tapi istilahnya lebih galak mereka," kata Sandiaga di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).
"'Gue ngojek nih'. Padahal kita lari dengan sopannya di trotoar. Jadi itu bukan ojek online. Ojek pangkalan yang melawan arah dan di atas trotoar. Teman-teman ojek pangkalan yang mesti kita rangkul," lanjut Sandiaga.
Sandiaga menyebut dia meyakini tukang ojek pangkalan itu tidak tahu bahwa dirinya Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia pun tak mau terbawa perasaan, apalagi rekan-rekan pelaku sudah meminta maaf. (hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini